PERILAKU PRODUSEN
Pengertian
Produsen
produsen adalah
seorang atau kelompok orang maupun badan usaha membuat suatu usaha yang
menghasilkan output dalam bentuk barang maupun jasa.
pengertian produsen adalah setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.
pengertian produsen adalah setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.
Fungsi
Produksi
Menurut
Ari Sudarman Fungsi produksi adalah
suatu skedul (atau tabel atau persamaan matematis) yang menggambarkan
jumlah output maksimum yang dapat dihasilkan dari satu set faktor produksi
tertentu, dan pada tingkat teknologi tertentu pula. Singkatnya fungsi
produksi adalah katalog darikemungkinan hasil produksi.
Dapat
dipahami mengenai unsur-unsur dan Faktor-faktor produksi adalah tanah,
modal, tenaga kerja dan keahlian keusahawan dimana tetap jumlahnya. Hanya tenaga
kerja dipandang sebagai faktor produksi yang berubah-ubah. jumlahnya.
Dengan demikian perkaitan antara faktor produksi yang digunakan dan tingkat
produksi yang dicapai adalah perkaitan antara jumlah tenaga kerja yang
digunakan dan jumlah produksi yang dicapai. 3 variabel independen
yaitu Bahan Baku, Tenaga Kerja, dan PemasaranHasil produksi.
Tingkat Produksi Optimal
Tingkat
produksi optimal atau Economic Production Quantitiy (EPQ) adalah
sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya
persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ dapatdicapai apabila besarnya biaya
persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost)
yang dikeluarkan jumlahnya minimum. Artinya, tingkat produksi optimal akan
memberikan total biayapersediaan atau total inventori cost (TIC)
minimum.
Metode
EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi.
Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh
terhadap biaya persiapan.Metode EPQ menggunakan asumsi sbb :
1.
barang yang
diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.
2.
selama produksi
dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi
dikurangi tingkat permintaan.
3.
Selama berproduksi,
besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan selama
pemenuhan.
Penentuan Volume Produksi yang
Optimal
Menurut
Riyanto (2001), penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya
variable saja. Biaya variable dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan
sbb :
1.
Biaya-biaya yang
berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang
disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).
2.
Biaya-biaya yang
berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut biaya
penyimpanan (holding cost).
Biaya
penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi secara langsung
dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar
apabila rata-rata persediaan semakin tinggi.Biaya yang termasuk sebagai biaya
penyimpanan diantaranya :
1.
Biaya
fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin)
2.
Biaya modal (opportunity
cost of capital)
3.
Biaya keusangan
4.
Biaya perhitungan
fisik dan konsiliasi laporan
5.
Biaya asuransi
persediaan
6.
Biaya pajak persediaan
7.
Biaya pencurian,
pengrusakan atau perampokan
8.
Biaya penanganan
persediaan, dan sebagainya
Least
Cost Combination
Least
cost combination yaitu menentukan
kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi
yang ingin dihasilkan telah ditentukan. ISoquant atau Isoproduct Curve adalah
kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai kemungkinan kombinasi 2 input
variable dengan tingkat putput tertentu. Dalam hal ini pengusaha masih dapat
menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang
digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang
menggantikan atau yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2 > DX1.P1 maka
penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.
ONGKOS PENERIMAAN
Macam
- Macam Ongkos
Ongkos
adalah kurva yang menunjukkan saling berhubungan antara jumlah ongkos produksi
dengan tingkat output yang dihasilkan. Sedangkan yang dimaksud dengan ongkos
produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk
memperoleh faktor-faktor produlsi yang gunanya untuk memproduksi output atau
pengeluaran.
Macam-macam ongkos diantaranya sebagai berikut :
1) Total Fixed
Cost (Onkos Total Tetap)
Total
Fixed Cost atau yang disebut juga ongkos total tetap adalah jumlah ongkos
yang tetap dan yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Sebagai contohnya
adalah sewa, penyusutan dan sebagainya.
2) Total
Variabel Cost (Ongkos Variabel Total)
Total
Variabel Cost atau bisa juga disebut ongkos variabel total adalah jumlah
ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkah yang dihasilkan.
Sebagai contohnya adalah tenaga kerja, ongkos bahan mentah dan sebagainya.
3) Total Cost
(Ongkos Total)
Total
Cost atau yang lebih dikenal sebagai Ongkos total adalah penjumlahan
antara ongkos total tetap dengan ongkos variabel.
TC = TFC + TVC
4) Average Fixed
Cost (Ongkos Tetap Rata-rata)
Average
Fixed Cost atau bisa juga disebut ongkos tetap rata-rata adalah ongkos
tetap yang dibebankan kepada setiap unit output.
AFN = TFC = Q = TINGKAT OUTPUT Q
5) Average Fixed
Cost (Ongkos Variabel Rata-rata)
Average
Fixed Cost atau yang lebih dikenal sebagai ongkos variabel rata-rata ini
adalah ongkos variabel yang dibebankan untuk setiap unit output.
AVC = TVC Q
6) Average Total
Cost (Ongkos Total Rata-rata)
Average
Total Cost atau bisa juga disebut dengan ongkos total rata-rata adalah
suatu ongkos produksi yang dibebankan untuk setiap unit output.
ATC = TC Q
7) Marginal Cost
(Ongkos Marginal)
Marginal
Ongkos atau bisa juga disebut dengan ongkos marginal yaitu tambahan atau
berkurangnya suatu ongkos total karena bertambahnya ataupun berkurangnya suatu
unit output.
MC = TC = TVC Q Q
Ongkos
Produksi dapat dibedakan menjadi :
Ongkos Produksi
Jangka Pendek
Didalam
suatu ongkos produksi jangka pendek sebuah perusahaan sudah mempunyai
peralatan-peralatan untuk produksi seperti halnya mesin, gedung dan tanah.
Masalah yang perlu diperhatikan didalam ongkos jangka produksi pendek ini
adalah bagaimana mengatasi masalah kebijakan bahan baku, tenaga kerja dan
sebagainya ini adalah merupakan ongkos variabel. Jadi didalam ongkos produksi
jangka pendek ini juga terdapat ongkos tetap dan ongkos variabel.
Ongkos Produksi
Jangka Panjang
Didalam
ongkos produksi janka panjang ini sebuah perusahaan dapat menambah semua faktor
produksi, sehingga tidak ada yang namanya ongkos tetap didalam ongkos produksi
jangka panjang. Semua pengeluaran didalam ongkos jangka panjang ini merupakan
ongkos variabel.
Kurva
Ongkos
Kurva
ongkos adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah ongkos produksi
dengan tingkat output yang dihasilkan.
Gambar 1. Kurva Ongkos Produksi Jangka Panjang
Gambar 2. KurvaBiaya Total
Gambar 3. Kurva Ongkos Variabel Rata-Rata
Gambar 4. Long Run Average Cost Curve
Gambar 5. Kemungkinan Kapasitas Produksi
Penerimaan
Kita
ketahui bahwa proses produksi yang dilakukan oleh seorang produsen akan menghasilkan
sejumlah barang, atau produk. Produk inilah yang merupakan jumlah barang yang
akan dijual dan hasilnya merupakan jumlah penerimaan bagi seorang produsen.
Jadi pengertian penerimaan adalah sejumlah uang yang diterima oleh perusahaan
atas penjualan produk yang dihasilkan. Dalam ilmu ekonomi penerimaan
diistilahkan revenue.
Penerimaan Rata-rata (AR = Average Revenue)
Penerimaan
rata-rata adalah penerimaan per unit produk yang terjual. Untuk menghitung
penerimaan rata-rata dapat dilakukan dengan cara membagi penerimaan total
dengan jumlah produk (barang) yang terjual. Jika dirumuskan sebagai berikut :
AR = TR/Q
Keterangan:
AR = penerimaan rata-rata
TR = penerimaan total
Q = jumlah produk yang dihasilkan
Penerimaan Marginal (MR = Marginal Revenue)
Penerimaan
Marginal Revenue adalah penerimaan tambahan dari adanya tambahan per unit
produk yang terjual. Cara menghitung penerimaan marginal dengan membagi
tambahan penerimaan total dengan tambahan jumlah produk yang terjual. Jika
dirumuskan sebagai berikut :
MR=TR/Q
Keterangan:
MR=penerimaan marginal
TR=tambahan penerimaan total
Q =tambahan jumlah produk yang dihasilkan
Keuntungan
Maksimum
Motivasi bagi produsen untuk melakukan kegiatan ekonomi (dalam hal ini untuk menghasilkan suatu barang atau jasa) adalah memperoleh keuntungan, yang merupakan kepentingan perusahaán individual/pribadi (self interest). Lebih lengkap lagi, yang menjadi kepentingan pribadi tersebut adalah keinginan memperoleh keuntungan (profit)yang sebesar-besarnya dari sumber-sumber ekonomi yang sudah tertentu yang di alokasikan dalam kegiatan produksi. Dengan demikian, tujuan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya (maksimum) merupakan asumsi dalam meng-analisis perilaku produsen (individual maximization). Sekalipun paradigma untuk memperoleh keuntungan yang maksimum sudah bergeser pada paradikma penetrasi pasar, atau yang berorientasi pada pasar, paradigm a optimimalisasi secara teroritik di pertahankan karena akan memberikan dasar secara logis dalam analisis ekonomi. Di samping itu, dalam persaingan sempurna terdapat begitu banyak pernjual/ produsen prinsip optimalisasi penggunaan sumber ekonomi merupakan hal yang masih dipertahankan(ingat bahwa produsen secara individu tidak dapat mempengaruhi harga).
Motivasi bagi produsen untuk melakukan kegiatan ekonomi (dalam hal ini untuk menghasilkan suatu barang atau jasa) adalah memperoleh keuntungan, yang merupakan kepentingan perusahaán individual/pribadi (self interest). Lebih lengkap lagi, yang menjadi kepentingan pribadi tersebut adalah keinginan memperoleh keuntungan (profit)yang sebesar-besarnya dari sumber-sumber ekonomi yang sudah tertentu yang di alokasikan dalam kegiatan produksi. Dengan demikian, tujuan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya (maksimum) merupakan asumsi dalam meng-analisis perilaku produsen (individual maximization). Sekalipun paradigma untuk memperoleh keuntungan yang maksimum sudah bergeser pada paradikma penetrasi pasar, atau yang berorientasi pada pasar, paradigm a optimimalisasi secara teroritik di pertahankan karena akan memberikan dasar secara logis dalam analisis ekonomi. Di samping itu, dalam persaingan sempurna terdapat begitu banyak pernjual/ produsen prinsip optimalisasi penggunaan sumber ekonomi merupakan hal yang masih dipertahankan(ingat bahwa produsen secara individu tidak dapat mempengaruhi harga).
Harga
merupakan petunjuk yang sangat berguna dalam mengalokasikan sumber-sumber
ekonomi yang jumlahnya tertentu sehingga dapat di perkirakan apakah biaya
produksi rata-rata masih memberikan keuntungan, baik keuntungan ekonomi
(supernormal profit) atau keuntungan yang normal. Untuk memperoleh ke-untungan
yang maksimum, produsen bekerja dalam kondisi dimana MR=MC(penerima
marginal=biaya marginal). Syarat keuntungan jangka pendek, dimana produsen
masih mengenal biaya tetap (FC) dan biaya variabel (VC)
Gambar , keuntungan maksimum bagi produsen
1. AR= penerima rata-rata = permintaan (D) = penerimaan marginal (MR).
2. MR=MC pada titik B,dari B di tarik garis vertical ke bawah memotong AC di titik E,AC = Q1E, tinggi harga Q₁ B= OP = keuntungan rata-rata.
3. TR = O Q₁ x Q₁B= luas segi empat OQ₁,BP.TC= OQ. ₁xOC=luas segiempat=OQ₁OC.
4. Keuntungan total =TR-TC= luas segiempat CEBP.
Pada Gambar keuntungan maksimum bagi produsen,
kurva permintaan horizontal , seperti diutarakan pada bab dimuka bahwa kurva
permintaan yang dihadapi produsen individual dalam persaingan sempurna adalah
horizontal (PB). Kurva permintaan juga sebagai AR(penerimaan rata rata/unit).
Dengan demikian , P=D=AR=MR.
Pada titik B,MR=MC . kalau dari titik B dibuat
garis turun kebawah maka akan memotong sumbu datar pada titik Q1. Pada EQ
menunjukan biaya rata-rata(AC), dan BQ1 menunjukkan tingginya harga dan juga
tingginya MR.keuntungan menurut definisi adalah selisih antara TR dan TC.
Dalam Hal ini TR=oQ₁xOP=luas segi empat BECP
TC=OQ₁ x EQ₁=luas segi empat ECOQ₁
Keuntungan =luas segi empat ECPB
Keuntungan ini merupakan ekonomi (supernoimal
profit), yaitu keuntungan yang di peroleh karena AC
1. Analisis Profit Maksimum
Tingkat produksi yang memberikan keuntungan
maksimum dapat disidik dengan pendekatan diferensial. Karena baiak penerimaan
total (Revenue, R) maupun biaya (Cost, C) sama-sama merupakan fungsi
dari jumlah keluaran yang dihasilkan/terjual (Quantity, Q), maka di sini
dapat dibentuk suatu fungsi baru yaitu fungsi keuntungan (π). Ada dua
syarat agar diperoleh suatu keuntungan maksimum (maximum profit):
π’ = 0
π’’ <>
dimana
π = R – C
Soal
Diketahui: R = – 2Q2 + 1000Q
C = Q3 – 59Q2 + 1315Q + 2000
Ditanyakan:
Berapa tingkat produksi yang menghasilkan keuntungan
maksimum?
Berapa biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan
keuntungan maksimum?
Berapa besarnya penerimaan pada saat perusahaan
mencapai keuntungan maksimum?
Berapa harga jual per unit pada saat
perusahaan mencapai keuntungan maksimum?
Berapa besarnya keuntungan maksimum tersebut?
Penyelesaian:
a. π = R – C = (– 2Q2 + 1000Q) –
(Q3 – 59Q2 + 1315Q + 2000)
π = – Q3 + 57Q2 – 315Q – 2000
π’ = – 3Q2 +
114Q – 315
Agar keuntungan maksimum:
Syarat 1. π’ = 0
π’ = – 3Q2 + 114Q – 315 = 0
Maka didapat Q1 = 3 dan Q2 = 35 (dengan
rumus abc maupun dengan pemfaktoran)
Syarat 2. π’’ <>
Q1 = 3, π’’ = – 6Q + 114 = – 6.3 +
114 = 96
Q2 = 35, π’’ = – 6Q +
114 = – 6.35 + 114 = – 96 v
Karena syarat ke 2 untuk Q = 35 hasilnya < q
=" 35">
b. Biaya yang menghasilkan keuntungan maksimum:
C = Q3 – 59Q2 + 1315Q + 2000
C = 353 – 59.(352)+ 1315.(35) + 2000
C = 18.625
c. Besarnya pendapatan:
R = – 2Q2 + 1000Q
R = – 2.(352)+ 1000.(35)
R = 32.550
d. Harga jual per unit:
R = P.Q, maka P = R/Q
P = 32550/35 = 930/unit
e. Adapun besarnya keuntungan maksimum tersebut
adalah:
π = - (35)3 + 57 (35)2 – 315 (35) –
2000 = 13.925
atau:
π = R – C
π = 32.550 – 18.625 = 13.925
Tidak ada komentar:
Posting Komentar