Senin, 27 Mei 2013

satu desember

Satu desember 2009, waktu itu gue berpapasan dengan seorang teman SMA gue. nggak lama, mungkin cuma sekitar 5 detik. kita berdua nggak saling tegur, sekedar saling tatap aja di 5 detik itu (mungkin dia nggak kenal gue kali ya).

entah udah berapa tahun nggak ketemu dia, yang gue inget, dulu dia gemuk pendek, jadi keliatan bantet. tapi kemarin malam, sebuah kalimat langsung muncul di benak gue, "lah? Wina? jadi cakep gitu??". Wina jadi perempuan cantik yang bertubuh proporsional, tinggi langsing (menurut gue).

dari pertemuan yang sangat singkat itu, gue dibuat sadar akan satu hal, satu hal besar yang membuat gue nggak bisa tidur semalaman. Wina udah mengalami perubahan yang signifikan. ya, perubahan, kemarin malam gue baru sadar kalau ternyata semua hal pasti berubah, semuanya, entah cepat, entah lambat. semua hal yang bisa dilihat dengan mata dan disentuh dengan tangan, pasti berubah, semuanya.

adik gue, namanya Ikrom, yang dulunya lucu banget, mirip bayi-bayi montok yang ada di iklan di TV TV, sekarang? dia malah mirip bayi gorila yang ada di poster-poster di Ragunan.

ikan Lohan gue yang dulunya culun banget, bahkan gue sempat bingung, "ini anak Lohan apa encu nyamuk ya?? kok kerempeng begini?". tapi sekarang, dia tumbuh besar menjadi Lohan dewasa yang cantik dan anggun (untuk para jantan di bangsa Lohan).

ya, semua berubah, seiring berjalannya waktu, semua berubah.

waktu gue kecil dan masih polos-polosnya karena belum disunat, di lingkungan tempat tinggal gue ada empat lapangan yang bisa dipakai untuk main bola. tinggal pilih aja gitu mau main bola di lapangan yang mana. kalau lapangan yang satu dimainin orang, tinggal pindah aja ke lapangan yang lainnya. sekarang?? lapangan yang satu udah dijadiin kontrakan, yang satu udah dijadiin lahan parkir, dan yang satu lagi udah dijadiin toko (asesoris, boneka, warung). tinggal satu yang sisa. kasihan adik gue dan temen-temen gaulnya.

gedung SMP gue yang dulu, apa ya, parah dah, bahkan seorang temen sekelas gue di 10-5 pernah bilang gini, "itu gedung SMP lu, Ndra? kirain kandang ayam," sambil nunjuk-nunjuk ke bawah dan ketawa-tawa bedebah. sekarang? coba lihat bung!! gedung sekolah yang katanya kandang ayam itu udah berubah jadi gagah, bahkan terpampang jelas di lantai dua nya, 'SEKOLAH STANDAR NASIONAL'. keren kan? 

udah banyak temen gue yang berubah. mungkin temen-temennya temen gue itu juga udah banyak yang berubah. iya nggak teman?? hemm.. . . bahkan, temen-temennya temen tukang somay pun juga udah berubah, mereka sekarang lebih milih jualan cimol. (gak nyambung ya? *emang)

tapi? ternyata masih ada satu hal yang nggak bisa berubah. hal yg nggak bakalan berubah itu adlh kenangan. mau hari ini, mau besok, mau lusa, yang namanya kenangan akan tetap sama.

gue masih inget dulu waktu jadi juara 1 volly porseni bareng Kaput Wildan dkk. gue masih inget dulu waktu kelas gue kalah 2-5 dari kelasnya Andriyan di final futsal, gawang gue diacak-acak, rasanya tuh sakit, kayak dicubit gorila. gue juga masih inget dulu waktu tim marawis sekolah SMA gue (Tofi Okky dkk) main satu panggung bareng DEBU. 

Satu Desember 2010. kenangan gue yang terjadi di hari itu pun nggak pernah berubah. waktu itu gue kerja di YAMAHA. pulang kerja, nggak ada acara mandi, gue langsung ngejemput temen gue yang kerja di SOHO, kita berdua meluncur dari Kawasan Pulogadung jam 5an menuju SUGBK. sesampainya di sana, gue dapat tiket belakang gawang, sektor 5-8, nomor seri 448533 dengan harga Rp 75.000,-

pertandingan selesai, Indonesia 5 Vs 1 Malaysia. terus, jalan cerita dari Dia mengharuskan gue bertemu dgn Anandita Witoelar, foto bareng dia, dekat banget sama dia. gue deg-degan (untung nggak sampai gagal jantung). gue update status facebook, gue nggak bisa tidur, sampai-sampai besoknya gue berangkat kerja kesiangan. saat di PT, suara gue habis, dan gue diledekin habis sama mba Namie, temen kerja satu bagian gue yang paling cantik :D

ya, sampai hari ini kenangan gue tentang tanggal satu Desember itu, tetap kayak gitu, nggak pernah berubah. mau sampai kapanpun, mau di satu Desember 2012, 2015, 2019, 2024, kenangan gue tentang satu Desember 2010 itu akan tetap tergambar sama.

dan sekarang, tergantung bagaimana kita menyikapi adanya sebuah perubahan dan sebuah kenangan.
perubahan positif dari seseorang (sesuatu), bisa memotivasi kita untuk juga menjadi sepositif itu. sedangkan perubahan negatif dari seseorang juga bisa memotivasi kita untuk tidak menjadi senegatif itu. begitupun kenangan, kenangan yang manis bisa terasa sangat menyakitkan karena kenangan yg manis itu sekarang cuma tinggal kenangan. dan kenangan yang pahit, pahit sepahit-pahitnya obat cacar dosis gorila, justru bisa membuat kita tersenyum di kemudian hari, karena kita sudah melewati hari-hari yang menjadi kenangan pahit itu.


PENDAPATAN NASIONAL

PENDAPATAN NASIONAL

PENGERTIAN DAN KONSEP PENDAPATAN NASIONAL
Pendapatan Nasional
            Pendapatan nasional dapat dilihat dengan tiga pendekatan, yaitu pendekatan nilai produksi, pendekatan pengeluaran, dan pendekatan pendapatan. Ketiga pendekatan itu akan menghasilkan jumlah pendapatan nasional yang sama besar. Karena ada tiga macam pendekatan dalam melihat pendapatan nasional, maka pendapatan nasional memiliki tiga arti. yaitu :

1. Nilai semua barang dan jasa (output) yang dihasilkan suatu negara selama satu tahun.
2. Jumlah semua pengeluaran yang terjadi pada suatu negara untuk membeli barang dan jasa selama satu tahun.
3. Jumlah semua pendapatan yang diterima pemilik faktor produksi sebagai balas jasa penggunaan faktor-faktor produksi pada suatu negara selama satu tahun.

            Misalnya saja pajak masyarakat kepada pemerintah., hal ini dapat dikatakan bahwa negara mendapatkan pendapatan nasional.

Pendapatan nasional dibagi menjadi 6 bagian. yaitu:

Produk Domestik Bruto
            Produk Domestik Bruto disebut juga dengan istilah Gross Domestic Product (GDP). Produk Domestik Bruto adalah jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan seluruh masyarakat di suatu negara selama satu tahun, termasuk barang dan jasa yang dihasilkan warga negara asing yang ada di wilayah negara tersebut. Sementara itu, barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan atau warga negara tersebut yang berada di luar negeri tidak dihitung ke dalam Produk Domestik Bruto.Misalnya saja pajak yg di bayar masyarakat kepada pemerintah untuk membangun negaranya setiap tahunnya.

Produk Nasional Bruto
            Produk Nasional Bruto disebut juga dengan istilah Gross National Product (GNP). Produk Nasional Bruto adalah jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara selama satu tahun, termasuk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat negara tersebut yang berada di Negara lain.
            Sedangkan barang dan jasa yang dihasilkan warga negara asing yang berada di wilayah negara tersebut tidak dihitung ke dalam Produk Nasional Bruto.
Misalnya saja perusahaan-perusahaan asing yang ada di Indonesia, seperti PT.Toyota, yang memberikan sebagian dari hasil pendapatannya kepada pemerintah Indonesia.

Produk Nasional Neto
            Produk Nasional Neto disebut juga dengan istilah Net National Product (NNP). Produk Nasional Neto adalah jumlah nilai barang dan jasa yang diperoleh dengan cara mengurangi GNP dengan penyusutan (depresiasi).
            Produk Nasional Neto dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
NNP = GNP – Penyusutan

Pendapatan Nasional Neto
            Pendapatan Nasional Neto disebut juga dengan istilah Net National Income (NNI). Pendapatan Nasional Neto adalah jumlah seluruh pendapatan yang diterima masyarakat sebagai balas jasa faktor produksi selama satu tahun setelah dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax).
            Besarnya Pendapatan Nasional Neto (NNI) diperoleh dari NNP dikurangi pajak tidak langsung yang dirumuskan sebagai berikut :
NNI = NNP - Pajak tidak langsung

Pendapatan Perseorangan
            Pendapatan perseorangan disebut juga dengan istilah Personal Income (PI). Pendapatan Perseorangan adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat.Misalnya saja seseorang yang bekerja akan mendapatkan pendapatannya sendiri.

            Tidak semua Pendapatan Nasional Neto atau Net National Income (NNI) akan sampai ke tangan setiap orang dalam masyarakat. Akan tetapi, NNI harus dikurangi dulu oleh iuran asuransi, iuran jaminan sosial, laba ditahan, pajak perseorangan dan ditambah dengan transferpayment (pembayaran pindahan).

            Dengan demikian, pendapatan perseorangan (PI) dapat dirumuskan sebagai berikut :

PI = NNI - (Iuran asuransi, iuran jaminan sosial, laba ditahan, pajak perseorangan) + Transfer Payment

Pendapatan Bebas
            Pendapatan bebas disebut juga Disposible Income (DI). Pendapatan Bebas adalah pendapatan yang sudah menjadi hak mutlak bagi penerimanya. Jadi, pendapatan bebas adalah pendapatan yang sudah siap untuk dibelanjakan.
Pendapatan bebas diperoleh dengan cara mengurangi PI dengan pajak langsung.




PERPUTARAN RODA PEREKONOMIAN

            Pada materi perputaran roda perekonomian ini kita dapat memahami berbagai perputaran yang terjadi didalam bidang ekonomi termasuk pertumbuhan ekonomi, pengeluaran aggregat, pengeluaran konsumsi, pengeluaran investasi dan masih banyak lagi. sekarang kita mulai pembahasan ini dari sector pertumbuhan ekonomi seperti penjelasan dibawah ini.

Pertumbuhan Ekonomi
            Pertumbuhan ekonomi suatu negara biasanya dihitung berdasarkan pertumbuhan ril dari GDP negara tersebut, yakni seberapa besar GDP negara bertambah secara ril dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ini dihitung dengan cara membagi nilai dari output suatu sektor ekonomi pada tahun tertentu dengan nilai output sektor tersebut pada tahun sebelumnya dan dikali 100 % kemudian dikurangi 100. Bila GDP mengalami pertumbuhan yang tinggi berarti pendapatan masyarakat juga akan mengalami pertumbuhan yang tinggi, terlepas dari siapa atau kelompok mana dari masyarakat yang menerima pendapatan tersebut.

Pengeluaran Agregat (Aggregate Spending)
            Seperti diterangkan diatas bahwa GDP dapat dihitung dari sisi pengeluaran aggregate (Aggregate Spending) pelaku ekonomi dalam suatu negara. Pengeluaran aggreaget ini sama dengan Permintaan Agregat karena konsekuensi dari permintaan adalah adanya pengeluaran oleh rumah tangga, investor, pemerintah dan eksportir untuk membeli barang dan jasa. Pengeluaran Aggregate dapat dikelompokkan atas empat komponen, yaitu:
a. pengeluaran konsumsi rumah tangga,
b. pengeluaran invesatasi oleh pengusaha (bisnis),
c. pengeluaran pemerintah, dan
d. permintaan luar negeri.

            Berikut akan diuraikan satu persatu dari komponen Agregat Demand atau Agregat Spending tersebut.

Pengeluaran Konsumsi
            Merupakan bagian terbesar dari permintaan agregat yaitu berupa permintaan dari konsumen terhadap barang dan jasa yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Konsumsi ini memegang peranan penting dalam perekonomian menurut teori Keynesian karena akan menentukan output dan pendapatan masyarakat suatu negara. Kontribusi konsumsi terhadap pembentukan GDP di Indonesia diperkirakan sebesar 65% dari total GDP. Konsumsi dapat dibagi atas tiga kategori yaitu barang tanah lama (durable goods) seperti mobil, barang tidak tahan lama (nondurable goods), dan jasa (services). Dari sisi asal barang maka barang dan jasa yang dikonsumsi oleh konsumen dalam negeri terdiri dari barang produksi dalam negeri dan barang /jasa yang diproduksi oleh negara lain yang diimport ke Indonesia. Dalam penghitungan GDP angka import ini harus dikeluarkan dari angka GDP.

Pengeluaran Pemerintah
            Yang termasuk dalam pengeluaran pemerintah adalah semua pengeluaran pemerintah yang diperlukan agar roda pemerintahan dapat berjalan dengan baik. Pengeluaran pemerintah ini tercantum dalam Anggaran Belanja dan Pendapatan Nasional (APBN). Barang dan jasa yang dibeli oleh pemerintah tidak dihitung nilai tambahnya (value added) seperti halnya pada barang konsumsi karena barang dan jasa yang diproduksi oleh pemerinatah pada umumnya adalah gratis. Pengeluaran pemerintah seperti uang pensiun (transer of payment) tidak dihitung dalam GDP karena pengeluaran tersebut bukan merupakan pembelian terhadap barang atau jasa yang baru diproduksi.

Pengelauran Investasi
            Investasi adalah tambahan terhadap akumulasi modal (physical stock of capital) ditambah dengan perobahan persediaan (inventory changes). Tetapi transaksi saham tidak termasuk dalam penambahan stok modal. Jadi investasi adalah aktifitas yang bisa meningkatkan kemampuan ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa dimasa mendatang. Contohnya adalah pembelian barang investasi, peralatan, dan pembangunan rumah baru. Sewa dari tumah tersebut dihitung sebagai konsumsi.

Permintaan Ekspor Bersih (Net Export)
            Komponen terakhir dari GDP adalah net export yaitu selisih antara export dan import (X – M). Export merupakan GDP dari dalam negeri karena merupakan barang atau jasa yang diproduksi di dalam negeri, tetapi tidak dikonsumsi di dalam negeri. Barang ekspor akan dibeli atau dikonsumsi oleh rumah tangga, investor, atau pemerintah negara asing sedangkan import adalah barang yang diproduksi di luar negeri, berarti adalah GDP negara asing.
            Dalam GDP yang dihitung adalah net ekspor untuk menghindari penghitungan dua kali (double counting). Barang dan jasa yang dibeli oleh rumah tangga, investor, dan pemerintah tidak semuanya diproduksi di dalam negeri tetapi beberapa barang yang dibeli tersebut berasal dari luar negeri. Jadi komponen pengeluaran aggeregate yang diuraikan diatas - pengeluaran rumah tangga, investor dan pemerintah – sebagiannya adalah barang yang diproduksi di luar negeri, berarti adalah GDP negara asing atau bukan merupakan GDP Indonesia. Karena itu untuk mengkoreksinya maka ekspor harus dikurangi dengan impor agar barang import tidak terhitung sebagai GDP kita, karena yang termasuk dalam GDP Indonesia adalah konsumsi rumah tangga berupa barang-barang produksi dalam negeri, ditambah dengan belanja barang investor, ditambah belanja barang pemerintah dan ditambah dengan nilai barang yang diekspor ke luar negeri. Barang-barang import yang telah dikonsumsi oleh konsumen dalam negeri tidak bisa dihitung sendiri karena telah masuk dalam perhitugan jumlah konsumsi. Nilai barang import ini tentu sama dengan jumlah nilai barang yang diimport yang tercatat di Bea dan Cukai sehingga dengan mengeluarkannya dari angka export maka sama dengan mengeluarkannya dari angka konsumsi barang import.




METODE PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Ada tiga cara penghitungan pendapatan nasional, yaitu:
1) Metode Output (Output Approach)
2) Metode Pendapatan (Income Approach)
3) Metode Pengeluaran (Expenditure Approach)

Metode Output (Output Approach) atau Metode Produksi
            Menurut metode ini, PDB adalah total output (produksi) yang dihasilkan oleh suatu perekonomian. Cara penghitungan dalam praktik adalah dengan membagi-bagi perekonomian menjadi beberapa sektor produksi (industrial origin). Jumlah output masing-masing sektor merupakan jumlah output seluruh perekonomian. Hanya saja, ada kemungkinan bahwa output yang dihasilkan suatu sektor perekonomian berasal dari output sektor lain. Atau bisa juga merupakan input bagi sektor ekonomi yang lain lagi. Dengan kata lain, jika tidak berhati-hati akan terjadi penghitungan ganda (double counting) atau bahkan multiple counting. Akibatnya angka PDB bisa menggelembung beberapa kali lipat dari angka yang sebenarnya. Untuk menghindari hal tersebut, maka dalam perhitungan PDB dengan metode produksi, yang dijumlahkan adalah nilai tambah (value added) masing-masing sektor.
            Aktivitas produksi yang baik adalah aktivitas yang menghasilkan NT > 0. Dengan demikian besarnya PDB adalah:

Metode Pendapatan (Income Approach)
            Metode pendapatan memandang nilai output perekonomian sebagai nilai total balas jasa atas faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi.
Kemampuan entrepreneur ialah kemampuan dan keberanian mengombinasikan tenaga kerja, barang modal, dan uang untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.
            Balas jasa untuk tenaga kerja adalah upah atau gaji. Untuk barang modal adalah pendapatan sewa. Untuk pemilik uang/aset finansial adalah pendapatan bunga. Sedangkan untuk pengusaha adalah keuntungan. Total balas jasa atas seluruh faktor produksi disebut Pendapatan Nasional (PN).

Metode Pengeluaran (Expenditure Approach)
            Menurut metode pengeluaran, nilai PDB merupakan nilai total dalam perekonomian selama periode tertentu. Menurut metode ini ada beberapa jenis agregat dalam suatu perekonomian:

1) Konsumsi Rumah Tangga (Household Consumption)
Pengeluaran sektor rumah tangga dipakai untuk konsumsi akhir, baik barang dan jasa yang habis dalam tempo setahun atau kurang (durable goods) maupun barang yang dapat dipakai lebih dari setahun/barang tahan lama (non-durable goods).
           
2) Konsumsi Pemerintah (Government Consumption)
Yang masuk dalam perhitungan konsumsi pemerintah adalah pengeluaran-  pengeluaran pemerintah yang digunakan untuk membeli barang dan jasa akhir (government expenditure). Sedangkan pengeluaran-pengeluaran untuk tunjangan-tunjangan sosial tidak masuk dalam perhitungan konsumsi pemerintah.

3) Pembentukan Modal Tetal Domestik Bruto (Investment Expenditure)
Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) merupakan pengeluaran sektor dunia usaha. Yang termasuk dalam PMTDB adalah perubahan stok, baik berupa barang jadi maupun barang setengah jadi.

4) Ekspor Neto (Net Export)
Yang dimaksud dengan ekspor bersih adalah selisih antara nilai ekspor dengan impor. Ekspor neto yang positif menunjukkan bahwa ekspor lebih besar daipada impor. Perhitungan ekspor neto dilakukan bila perekonomian melakukan transaksi dengan perekonomian lain (dunia).




MASALAH DAN KETERBATASAN PERHITUNGAN PDB

a.   Perhitungan PDB dan Analisa Kemakmuran
            Perhitungan PDB akan memberikan gambaran ringkas tentang tingkat kemakmuran suatu negara, dengan cara membaginya dengan jumlah penduduk (disebut PDB per kapita). Menurut PBB, sebuah negara dikatakan miskin bila PDB per kapitanya lebih kecil daripada US$ 450,00. Berdasarkan standar ini, maka sebagian besar negara-negara di dunia adalah negara miskin. Suatu negara dikatakan makmur/kaya bila PDB perkapita lebih besar daripada US$ 800.

            Kelemahan dari pendekatan di atas adalah tidak memperhatikan aspek distribusi pendapatan. Akibatnya angka PDB per kapita kurang memberikan gambaran rinci tentang kondisi kemakmuran suatu negara. Misalnya, walaupun Amerika Serikat yang PDB perkapitanya US$ 29.080 (tahun 1997), namun negara itu masih terus bergelut dengan masalah kemiskinan dan pengangguran, terutama di kalangan warga kulit hitam ataupun pendatang (kulit berwarna). Bahkan secara absolut tampaknya jumlah penduduk miskin di Amerika serikat akan bertambah.
            Faktor utama pemicu gejala di atas adalah masalah distribusi pendapatan.
Walaupun distribusi pendapatan di USA relatif baik, tetapi belum sempurna untuk membuat seluruh penduduknya menjadi makmur. Bahkan untuk faktor produksi non tenaga kerja, terutama uang dan modal, distribusi penguasaannya sangat buruk. Pada tahun 1996, sekitar 46% aset finansial  dikuasai hanya oleh sekitar 1% penduduk.

b. Perhitungan PDB dan Masalah Kesejahteraan Sosial
            Umumnya ukuran tingkat kesejahteraan yang dipakai adalah tingkat pendidikan, kesehatan dan gizi, kebebasan memilih pekerjaan dan jaminan masa depan yang lebih baik. Ada hubungan yang positif antara tingkat PDB per kapita dengan tingkat kesejahteraan sosial. Makin tinggi PDB per kapita, tingkat kesejahteraan sosial makin membaik. Hubungan ini dapat dijelaskan dengan menggunakan logika sederhana. Jika PDB per kapita mkin tinggi, maka daya beli masyarakat, kesempatan kerja serta masa depan perekonomian makin membaik. Sehingga gizi, kesehatan, pendidikan, kebebabasan memilih pekerjaan dan jaminan masa depan, kondisinya makin meningkat. Tapi dengan catatan, peningkatan PDB per kapita disertai perbaikan distribusi pendapatan.
            Masalah mendasar dalam perhitungan PDB adalah tidak diperhatikannya dimensi nonmaterial. Sebab PDB hanya menghitung output yang dianggap memenuhi kebutuhan fisik/ materi yang dapat diukur dengan nilai uang. Sedangkan output yang tidak terukur dengan uang, misalnya ketenangan batin yang diperoleh dengan menyandarkan hidup pada norma-norma agama/spiritual tidak dihitung. Sebab, dalam kenyataannya kebahagiaan tidak hanya ditentukan oleh tingkat kemakmuran, tetapi juga ketenangan batin.
            Jadi kita tidak bisa serta merta mengatakan bahwa kesejahteraan sosial di negara-negara kaya(Amerika Serikat dan Jepang) adalah jauh lebih baik dibanding di negara-negara miskin (misal Bhutan dan Nepal). Karena, tingkat kejahatan dan tingkat bunuh diri di negara-negara kaya tersebut lebih tinggi di banding negara-negara miskin.

c. PDB Per Kapita dan Masalah Produktivitas
            Untuk memperoleh perbandingan produktivitas antar negara, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
1)         Jumlah dan komposisi penduduk : Bila jumlah penduduk makin besar, komposisi-nya sebagian besar adalah penduduk usia kerja (15-64 tahun) dan berpendidikan tinggi (> SLA), maka tingkat output dan produktivitasnya dapat makin baik.
2)        Jumlah dan struktur kesempatan kerja :
Jumlah kesempatan kerja yang makin besar memperbanyak penduduk usia kerja yang dapat terlibat dalam proses produksi. Tetapi komposisi kerja pun mempengaruhi tingkat produktivitas. Sekalipun kesempatan kerja sangat besar, tetapi semuanya adalah kesempatan kerja sektor pertanian, produktivitas pekerja juga tidak tinggi. Sebab sektor pertanian umumnya memiliki nilai tambah yang rendah. Jika kesempatan kerja yang dominan berasal dari sektor kegiatan ekonomi modern (industri dan jasa), maka output per pekerja akan relatif tinggi, karena nilai tambah kedua sektor tersebut amat tinggi.
3)         Faktor-faktor nonekonomi :
Yang tercakup dalam faktor-faktor nonekonomi antara lain etika kerja, tata nilai, faktor kebudayaan dan sejarah perkembangan. Jepang pantas menjadi negara yang produktif sebab selain jumlah penduduk yang banyak, berpendidikan tinggi dan umumnya bekerja di sektor modern, mereka juga memiliki etika kerja yang baik, menjujung tinggi kejujuran dan penghargaan tergadap senior. Dan Jepang juga merupakan negara yang selama kurang lebih 3.000 tahun terus menerus membangun dirinya menjadi bangsa modern, walaupun pembangunan ekonomi modernnya baru dimulai dua abad yang lalu.

d. Penghitungan PDB dan Kegiatan-kegiatan Ekonomi Tak Tercatat (Underground Economi)
            Angka statistik PDB Indonesia yang dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik hanya mencatat kegiatan-kegiatan ekonomi formal. Karena itu, statistik PDB belum mencerminkan seluruh aktivitas perekonomian suatu negara. Misalnya, upah pembantu rumah tangga di Indonesia tidak tercatat. Begitu juga dengan kegiatan petani buah yang langsung menjual produknya ke pasar.
            Di negara-negara berkembang, keterbatasan kemampuan pencatatan lebih disebabkan oleh kelemahan administratif dan struktur kegiatan ekonomi masih didominasi oleh kegiatan pertanian dan informal. Tetapi di negara-negara maju, kebanyakan kegiatan ekonomi yang tak tercatat disebabkan oleh karena kegiatan tersebut merupakan kegiatan ilegal atau melawan hukum. Padahal, nilai transaksinya sangat besar. Misalnya, kegiatan penjualan obat bius dan obat-obat terlarang lainnya.



Senin, 20 Mei 2013

berhenti berenang




Sabtu siang pertama dibulan Februari, gue pergi sama Cholid ke sebuah kolam renang di daerah JKT Timur. kita berdua sampe disana sekitar jam 11an. pas gue sampe, cuacanya lagi mendung, dan pengunjungnya ternyata jg udah rame, bnyk yg cantik lho. (yaaa, untung aja ramenya nggak kayak cendol di dlm gelas gitu)

gue bergegas masuk ke ruang ganti di salah satu sudut kolam. sesampainya di ruang ganti, kita berdua sama sekali nggak mengganti apa-apa. masuk, cuma ngeliat kaca, terus ngomong sendiri dah, "udah ganteng blm ya?" (sambil ngerapihin rambut). abis itu, gue sama Cholid keluar bareng dgn 'merasa ganteng'. terus nggak lama, ada suara berisik gitu dari dlm ruang ganti, kacanya pecah.

gue dan Cholid terus berjalan, mencari sebuah tempat duduk di pinggir kolam sebagai basecamp. dan akhirnya, sebuah tempat duduk 'kurang beruntung' pun telah terpilih, selamat ya.

oke, tas udah ditaruh, sweater dan jeans jg udah dilepas.

beruntung banget rasanya gue dateng bareng Cholid. gue jadi keliatan gagah, kayak seorang Marinir berotot yg lagi bawa-bawa Lontong Extra Large. walaupun akhirnya ketauan jg kalo otot-otot di badan gue adalah otot photoshop. emang dah om Roy Suryo, two thumb's up for you, om.

~ ~
setelah pemanasan buat berenang selesai, gue langsung ngeluarin sebuah lotion uv white dari dlm tas gue. lotion uv white yg gue pake adalah lotion gratisan yg pernah gue dpt waktu tour Sekolah setahun lalu, wanginya udah mulai terasa aneh, kayak sari puspa dicampur sama susu murni nasional. nggak percaya?? cobain aja di rumah. haha

"lu pake hand body, Ndra?" kata Cholid saat gue mulai men-crot-kan lotion di telapak tangan kiri gue.

"iya dong, Lid. biar putih," jawab gue mantab.

"apaan? biar putih? lu malah kayak dodol Betawi yg lagi diolesin odol, Ndra," lanjutnya asal jeplak.

sialaaan!! temen gue itu langsung gue bakar gue jadiin sate

~ ~
blubuk blubuk booaaahh . . . . blubuk blubuk booaahh . . . . gue melakukan ritual 'adaptasi paru-paru' di kolam, gue keluar-masukin kepala gue di permukaan air, di dekat-dekat tangga kolam. nb: untuk saudara Cholid, gue tekankan sekali lagi, di dekat-dekat tangga kolam. gggrrhh

begitupun jg dgn Cholid, dia melakukan ritualnya sendiri sblm mulai berenang. dia nyanyiin lagu 'insya Allah' nya Maher Zein. filosophi nya begini: 'insya Allah' aman, nggak ada buaya dlm kolam. padahal?? toh seandainya emang bener ada buaya di dlm kolam, si Cholid ini mah nggak perlu takut, karena buayanya jg pasti ngibrit begitu tau kalo mangsa yg mau dimakannya adalah Cholid.

"aaarrggh . . . ." si buayanya mangap-mangap. "hahh? Cholid?!!" buayanya langsung kabur begitu ngeliat mukanya Cholid.

hemmm . . . . ngomongin ritual sblm berenang, seketika gue jadi inget waktu pertama kali pergi berenang sama adik gue, Ikrom, 5 thn lalu. "Ikrom!! ngapain disitu aja?!" badan gue udah basah dlm kolam.

"pemanasan," jawab Ikrom, dia meng-gerak-gerak-kan pinggulnya ke kiri dan kanan.

(satu jam kemudian)

"Ikrom!! ayo sini main air!!" lanjut gue, blm nyerah ngebujuk adik gue untuk masuk ke kolam.

"ntar dulu bang, Indra. sebentar lagi, ini blm panas pemanasannya," kata Ikrom dari atas pinggir kolam.

gue mati dikunyah ikan paus

"Cholid!! ayo turun!! jangan nyanyi mulu napa?!" kata gue lumayan kencang dari dlm kolam. nggak lama, akhirnya Cholid pun nyebur jg dgn cara melompat membabi buta. JEBUUURR . . . . air kolamnya surut, pengunjungnya pulang.

~ ~
gue udah beberapa kali berenang bolak-balik dari sisi ke sisi kolam. Cholid jg sama. kita berdua udah mulai capek. tapi, disebuah kesempatan, gue ngajakin Cholid untuk duel berenang. dan Cholid pun tanpa ragu mengiyakan.

oke, pertandingan antara ubur-ubur botak melawan gorila rawa siap dimulai. aba-aba dipegang Cholid. TIGA !!!

gue dan Cholid meluncur bersamaan (start) dari salah satu sisi lebar kolam. gue berenang dgn gaya katak sedangkan Cholid dgn gaya bebas. terjadi sebuah pertarungan yg sangat sengit. karena menggunakan gaya katak, gue jadi bisa ngeliat keadaan dari dlm air, dan ternyata, posisinya si Cholid udah berada satu atau dua meter di depan gue. gue pun bergegas mengejar gorila rawa itu sekuat tenaga.

beberapa detik kemudian.

booaahh . . . . gue sampe jg di sisi lebar kolam yg satunya. gila bener, Cholid udah nyampe finish duluan, sekarang dia lagi duduk-duduk sambil ngopi di pinggir kolam. *lebe

yaaa . . . . gue akuin gue kalah. ternyata gaya 'katak' ala gue blm bisa ngalahin gaya 'bebas' ala Cholid, apalagi ngalahin gaya 'this is it' ala Farah Queen.

asli nggak keren banget ini, gue kalah cepat dari orang yg udah gue remehin. gue ngeremehin Cholid cuma karena ngeliat tampilan luarnya yg kayak Lontong Extra Large itu, ehh?? malah gue yg kalah? nggak nggak lagi dah gue ngeremehin orang sblm bertanding cuma karena ngeliat view outside nya aja.

hemm . . . . secara teori, berenang dgn gaya bebas itu emang lebih cepat daripada berenang dgn gaya katak. dan karena kecepatannya 'gaya bebas' itulah, dulu, gue pernah sangat fokus belajar menguasai gaya bebas. gue pernah latihan menguasai gaya itu berbulan-bulan, sampe mau eek di kolam rasanya.

13 Mei 2011 di kolam yg sama, gue coba berenang dgn gaya bebas. assem!! rasanya gue udah mengayuh sejauh Jakarta-Bogor, ehh ternyata, cuma 25 cm jarak yg bisa gue tempuh.

sampe pada akhirnya di suatu hari Minggu, gue sadar sendiri. "coba gue gaya katak ahh? siapa tau aja bisa??" kata batin gue Minggu itu. dan nyatanya, gaya bebas emang bukan keahlian gue, keahlian gue adalah gaya katak 'yg nggak pernah gue duga sblmnya'.

dan gue jadi sadar, nggak semua yg gue mau itu bisa gue dapetin. sekarang, tinggal gimana guenya aja, mau bersyukur apa nggak atas apa yg udah gue punya?? alhamdulillah.

~ ~

ketika lagi istirahat sebentar di basecamp, gue kembali ngajakin Cholid buat turun ke kolam. tapi dia udah megap-megap kayak ikan koi, mungkin karena baru seminggu yg lalu dia ikutan donor darah.

yaudah, gue turun sendiri untuk melakukan 'bolak-balik' yg ke-5. setelah mengetahui kalau ternyata gue 'memiliki' gaya katak, 5 kali bolak-balik sisi lebar kolam adalah jarak minimum yg harus gue tempuh (saat lagi di dlm area kolam renang).

gue bersiap, berdoa, semoga aja masih kuat bolak-balik untuk yg ke-5 kalinya. (takut pingsan soalnya Minggu kemarin gue abis donor darah)

~ ~
(saat lagi renang) gue ngeliat sisi kolam semakin dekat. gue kecapean, kayak yg udah lemas gitu, udah mau nyerah aja dah rasanya. tapi berkat dukungan dari keluarga / teman / pacar / mantan / dan ikan Lohan gue (lho?? apaan dah ini?), tetap gue paksain berenang, gue terus mengayuh. akhirnya bisa, 5 kali, bolak-balik.

subhanallah banget, berenang itu rasanya 'menyenangkan'. tapi apa mau dikata, hari semakin sore, dan baru sebentar setelah gue sampe untuk yg ke-5 kalinya, hujan turun begitu derasnya, membuat gue harus 'terpaksa' berhenti berenang.

dan

gue pulang / aku pulang

struktur pasar


STRUKTUR PASAR

Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna (perfect competition) adalah sebuah jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat memengaruhi harga dan hanya berperan sebagai penerima harga (price-taker). Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan. Semua produk terlihat identik. Pembeli tidak dapat membedakan apakah suatu barang berasal dari produsen A, produsen B, atau produsen C? Oleh karena itu, promosi dengan iklan tidak akan memberikan pengaruh terhadap penjualan produk.
Dalam pasar persaingan sempurna jumlah perusahaan sangat banyak dan kemampuan setiap perusahaan dianggap sedemikian kecilnya, sehinga tidak mampu mempengaruhi pasar. Beberapa karakteristik agar sebuah pasar dapat dikatakan pasar persaingan sempurna yaitu :
1.Semua perusahaan memproduksi barang/produk yang homogenitas. Produk yang homogen adalah produk yang mampu memberikan kepuasan (utilitas) kepada konsumen tanpa perlu mengetahui siapa produsennya.
2.Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan atau informasi yang sempurna. Para pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) memiliki pengetahuan sempurna tentang harga produk dan input yang dijual sehingga konsumen tidak akan mengelami perlakuan harga jual yang berbeda dari suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
3.Output sebuah perusahaan relative kecil dibandingkan dengan output pasar. Jumlah output setiap perusahaan secara inividu dianggap relative kecil dibandingkan dengan jumlah output seluruh perusahaan dalam industri.
4.Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar dengan menjual produknya dengan berpatokan pada harga yang ditetapkan pasar karena perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga pasar.
5.Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar, hal ini disebabkan oleh adanya faktor mobilitasnya tidak terbatas dan tak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan faktor produksi.

Kebaikan
1.Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
2.Kebebasan bertindak dan memilih
3.Masyarakat merasa nyaman dalam mengkonsumsi (produk yang homogen) dan tidak takut ditipu dalam kualitas dan harga.

Keburukan
1.Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
2.Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial
3.Membatasi pilihan konsumen
4.Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
5.Distribusi pendapatan tidak selalu rata


Pasar Monopoli 
Pasar monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai "monopolis".
Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau —lebih buruk lagi— mencarinya di pasar gelap (black market).

Ciri dan sifat
Ada beberapa ciri dan sifat dasar pasar monopoli. Ciri utama pasar ini adalah adanya seorang penjual yang menguasai pasar dengan jumlah pembeli yang sangat banyak. Ciri lainnya adalah tidak terdapatnya barang pengganti yang memiliki persamaan dengan produk monopolis; dan adanya hambatan yang besar untuk dapat masuk ke dalam pasar.
Hambatan itu sendiri, secara langsung maupun tidak langsung, diciptakan oleh perusahaan yang mempunyai kemampuan untuk memonopoli pasar. Perusahaan monopolis akan berusaha menyulitkan pendatang baru yang ingin masuk ke pasar tersebut dengan beberapa cara; salah satu di antaranya adalah dengan cara menetapkan harga serendah mungkin.
Dengan menetapkan harga ke tingkat yang paling rendah, perusahaan monopoli menekan kehadiran perusahaan baru yang memiliki modal kecil. Perusahaan baru tersebut tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan monopolis yang memiliki kekuatan pasar, image produk, dan harga murah, sehingga lama kelamaan perusahaan tersebut akan mati dengan sendirinya.
Cara lainnya adalah dengan menetapkan hak paten atau hak cipta dan hak eksklusif pada suatu barang, yang biasanya diperoleh melalui peraturan pemerintah. Tanpa kepemilikan hak paten, perusahaan lain tidak berhak menciptakan produk sejenis sehingga menjadikan perusahaan monopolis sebagai satu-satunya produsen di pasar.

Kebaikan
1.Mampu melakukan penelitian dan pengembangan produk.
2.Dapat meningkatkan daya saing bilamonopoli diperoleh karena kemampuan efisiensi.
3.Mudah mengontrol kepentingan orang banyak bila monopoli dilakukan Negara.
4.Dapat meningkatkan inovasi (penemuan baru) bila monopoli terbentuk karena pemberian hak cipta dan hak paten.

Keburukan
1.Perusahaan lain sulit memasuki pasar.
2.Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan.
3.Jumlah produk tergantung monopolis.
4.Monopolis umumnya bertindak boros.
5.Timbul eksploitasi terhadap pemilik faktor produksi dan pembeli/konsumen.



Pasar Monopolistik
Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.
Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk memengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia. Produk sepeda motor memang cenderung bersifat homogen, tetapi masing-masing memiliki ciri khusus sendiri. Sebut saja sepeda motor Honda, di mana ciri khususnya adalah irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang rusak. Akibatnya tiap-tiap merek mempunyai pelanggan setia masing-masing.
Pada pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak penjualan. Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat, sehingga membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga mahal akan sangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan yang berada dalam pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga citra perusahaannya.

Ciri-ciri
1.Jumlah penjual banyak tapi tidak sebanyak pada pasar persaingan sempurna
2.Barang yang dijual berbeda corak
3.Penjual/produsen harus aktif beriklan
4.Perusahaan baru lebih mudah masuk pasar
5.Mempunyai kekuasaan mempengaruhi harga


Kebaikan
1.Memberi kebebasan memilih bagi pembeli
2.Memberi kepuasan lebih pada pembeli karena ada persaingan penjual
3.Perusahaan baru lebih mudah masuk pasar


Keburukan
1.Masih terdapat kemungkinan terjadi pemborosan biaya produksi bila dibandingkan dengan pasar persaingan sempurna
2.Bagi perusahaan yang kecil, tingkat efisiensinya relatif rendah
3.Kurang efisiennya perusahaan kecil menyebabkan harga barang yang dibayar konsumen masih kecil




Pasar Oligopoli 
Pasar oligopoli dari segi bahasa berasal dari kata olio yang berarti beberapa dan poli yang artinya penjual adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memosisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktik oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga di antara pelaku usaha yang melakukan praktik oligopoli menjadi tidak ada.
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel, sehingga ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebagiknya digabung dengan ketentuan yang mengatur mengenaikartel

Ciri-ciri
1.Terdapat beberapa penjual
2.Barang yang dijual homogen atau beda corak
3.Sulit dimasuki perusahaan baru
4.Membutuhkan peran iklan
5.Terdapat satu market leader (pemimpin pasar)
6.Harga jual tidak mudah berubah


Kebaikan
1.Memberi kebebasan memilih bagi pembeli
2.Mampu melakukan penelitian dan pengembangan produk
3.Lebih memperhatikan kepuasan konsumen karena adanya persaingan penjual
4.Adanya penerapan teknologi baru


Keburukan
1.Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan
2.Harga yang stabil dan terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya inflasi
3.Bisa timbul pemborosan biaya produksi apabila ada kerjasama antar oligopolis karena semangat bersaing kurang
4.Bisa timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik faktor produksi
5.Sulit ditembus/dimasuki perusahaan baru
6.Bisa berkembang ke arah monopoli






Senin, 13 Mei 2013

Motor King Abang Gue


Minggu sore kemarin, gue nganterin abang gue ke halte bus Harapan Indah (HI), niatnya sih dia mau naik bus dari sana yg tujuan ke Bandung.

mungkin biasa aja ya kalo cuma nganterin abang gue turun di halte, tapi, ini telat, akhirnya gue harus kejar-kejaran dulu sama bus Prima Jasa yg udah berangkat jam tiga.

"Ndra, anterin gue ke halte Harapan Indah nyok?" kata abang gue, sambil ngeberesin barang-barang bawaannya.

gue pun tanpa ragu mengiyakan.

"busnya jalan jam berapa, Nayy?" tanya gue ketika sedang mengendarai motor King. 


"jam tiga," jawab abang gue, dia duduk di belakang gue.

"sekarang jam berapa?" tanya gue lagi, dgn volume suara lumayan kencang untuk mengimbangi suara knalpot motor King yg berisiknya naujubileh. sebenarnya gue jg pake jam, tapi gue pakenya di tangan kanan.

"jam tiga kurang,"

"kurang berapa?"

"lima,"

ampun. gue pun langsung mempercepat laju motor Kingnya mulai dari depan Ayam Bakar Purbasari. 


sesampainya di halte bus HI, bener aja, udah sepi, busnya udah berangkat.

abang gue kemudian turun dari motor dan berinisiatif untuk bertanya pada seorang tukang ojeg. gue berada di dekatnya.

"maaf, bang, numpang tanya, bus yg ke Bandung udah lewat apa blm ya?" tanya abang gue.

"wahh, baru aja berangkat, mas. masih blm jauh sih kayaknya," jawab si tukang ojeg.

"baru aja berangkat ya, ohh yaudah deh, makasih ya, bang,"

kemudian abang gue nyamperin gue.

"gimana, Nayy, kejar nggak nih?" tanya gue, karena gue jg mendengar isi percakapan mereka.

"lu megang duit nggak, Ndra?"

"ada,"

"yaudah, ayo kita kejar aja. sini, motornya biar gue yg bawa," kata abang gue.

kita berduapun langsung tukeran tempat duduk, abang gue yg bawa motor Kingnya, gue yg diboncengin. dan jg tukeran barang bawaan, abang gue yg pake helm, dan gue yg nge-gemblok tas ranselnya.

gue udah paham banget sama abang gue satu-satunya ini, kalo lagi posisi telat begitu, dia pasti bakalan ngebut total kayak pembalap SBK, makanya, gue ngeliat jam dulu buat ngukur waktu, 15:05.

dan udah bisa gue tebak, abang gue beneran kebut-kebutan salip sana salip sini, untungnya keadaan jalan Minggu sore kemarin itu nggak terlalu padat, jadi abang gue bisa lumayan leluasa berakselerasi di atas motor kingnya.

selama berada dlm situasi 'kebut-kebutan' itu, gue nggak henti-hentinya komat-kamit dlm hati. tapi bukan "astagfirulloh,", dan jg bukan "ya alloh, ya alloh,". kata-kata yg gue jadiin sebagai bahan komat-kamit gue adalah "gue blm nikah, gue blm nikah, gue blm nikah,". asli, kepala gue langsung berasa pusing ketika gue dibonceng secepat itu.

ketika sampe di atas jalan layang Kranji, bus Prima Jasa yg dicari udah keliatan, dia lagi terjebak macet persis di depan Pojok Busana Naga Kranji.

dan ternyata, jarak dari halte HI sampe ke atas jalan layang Kranji cuma ditempuh selama kurang dari empat menit. haddeuh, Naaaayy Nayy.

terus, ini nih yg bikin gue olah raga jantung. pernah liat adegan film dimana sekawanan perampok mengendarai motor king sedang berusaha menghentikan mobil sasarannya?? nah, situasi yg gue alami tuh persis banget kayak gitu, bedanya, kalo perampok itu nodongin kampak warna merah atau bahkan senjata api, kalo gue, nodongin duit.

sejurus kemudian, bus Prima Jasa itu kesusul jg persis di depan Grand Mall Bekasi. dari sisi kanan bus, gue ngasih tanda ke sopir busnya dgn melambai-lambai ke arahnya (sampe busnya berhenti).

abang gue pun naik bus Prima Jasa berangkat ke Bandung, sedangkan gue naik motor King pulang ke Jakarta.

ngendarain motor King itu tuh rasanya gimanaaa gitu, sakit, kayak dicubit gorila. lho?? nggak nggak, pokoknya, yg gue rasain kalo lagi ngendarain motor King tuh, keren, bawaannya mau ngebuuut terus.

dulu, pernah disuatu hari Sabtu diawal-awal Desember 2008, gue ngelakuin hal yg sama kayak yg dilakuin sama abang gue Minggu sore kemarin.

waktu itu gue masih semangat-semangatnya ngendarain motor King, maklum deh, baru bisa, jadinya tiap kali bawa motor King tuh gue selalu gaya-gayaan, kebut-kebutan, kayak yg ngerasa 'gagah' gitu.

pagi-pagi jam enaman, dari rumah gue sampe rumah temen gue di Wijayakusuma tuh cuma ngabisin waktu sekitar enam menitan (patokannya dari jam di sms ketika gue berangkat, dan jam di sms ketika gue sampe di gangnya). oiyya, waktu itu blm ada pekerjaan proyek BKT, jadi, gue bisa lurus terus tanpa sekalipun belok setelah belokan Pintu Air.

gokil, tapi, gue jg pernah ngerasain akibat dari aksi 'kebut-kebutan' gue di jalan. di pertengahan Desember di tahun yg sama, gue jatuh saat lagi ngendarain motor King.

siang itu niatnya gue mau latihan marawis di sekolah, nah, setelah belok di pertigaan Gang Saos (yg keluar Puspita), gue ngebut sampe pada akhirnya persis di depan Gang SD O6 / 10 ada angkot 21 yg berhenti mendadak. jarak yg nggak cukup panjang untuk gue mengerem sampe habis, membuat gue terpaksa menyalip angkot 21 itu, dan karena kaget ngeliat ada mobil Lossbuck di depan gue, gue pun kehilangan keseimbangan hingga jatuh terseret beberapa meter di aspal.

posisi jatuh gue waktu itu masih alhamdulillah banget, untungnya mobil Lossbuck itu berhenti sekitar 1 atau 2 meter persis di depan gue jatuh, kalo mobil Lossbuck itu nggak berhenti, mungkin gue udah masuk ke dlm kolong mobil itu dan gue nggak bisa nulis-nulis di Blog ini.

alhamdulillah banget deh pokoknya

gue ditolongin sama abang-abang penjaga showroom motor. "nggak apa-apa, mas?" tanya mereka.

"nggak apa-apa, bang, makasih ya," jawab gue.

gue jg heran kenapa badan gue nggak kenapa-kenapa, nggak ada sobek di sweater ungu ataupun celana abu-abu gue. tapi motor Kingnya? tangkinya yg bagian kiri penyok sedikit ke dlm, step sebelah kiri naik sedikit, dan setangnya jg jadi miring (yg tadinya lurus ke arah jam 12, jadi miring ke arah jam 11).

sesampainya di masjid sekolah, gue cerita ke temen-temen marawis gue kalo gue baru aja jatuh. mereka nanya kenapa? kok bisa? dimana? ada yg sakit nggak? dan disitu gue baru sadar kalo kulit tangan dan paha (yg sebelah kiri) gue pada lecet. perih euyy, kayak dicakar anak macan.

gue memperlihatkan keadaan motor King yg gue bawa pada temen-temen marawis gue. setang motornya yg miring kemudian coba dibenerin sama seorang temen marawis (temen sekelas jg) yg namanya Ivan. tau nggak gimana cara dia benerinnya?? yaelaah, cuma dijedot-jedotin ke arah berlawanan doang. tapi nggak apa-apa, yg penting sedikit berhasil. thank's sob.

selesai latihan marawis, gue pulang nemuin abang gue.

"Nayy, tadi gue jatoh. King lu lecet-lecet jadinya. setangnya miring, tankinya penyok dikit sebelah kiri, stepnya yg kiri jg naik," kata gue.

"yaudah, nggak apa-apa," sahut abang gue.

^_^
Pesan : jangan kebut-kebutan ya kalo blm punya SIM, dan jangan lupa baca doa kalo mau pergi kemana-mana, oke :D