Rabu, 17 April 2013

perilaku konsumen (softskill)

A.  PERILAKU KONSUMEN
Perilaku konsumen yaitu dimana konsumen membuat keputusan untuk menggunakan sumber daya yang telah tersedia untuk dikonsumsi suatu barang.
PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN TERDIRI DARI 2 BAGIAN YAITU :
     A.    PENDEKATAN KARDINAL ATAU CARDINAL APPROACH
Menurut pendekatan kardinal kepuasan konsumen diukur dengan satuan kepuasan (misalnya : uang,barang berharga). Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu. Semakin besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya. Konsumen yang rasional akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada tingkat pendapatan yang dimilikinya. Besarnya nilai kepuasan akan sangat bergantung pada individu (konsumen) yang bersangkutan. Tingkat kepuasan konsumen terdiri dari dua konsep yaitu kepuasan total (total utility) dan kepuasan tambahan. Kepuasan total yaitu kepuasan menyeluruh yang diterima oleh konsumen dari mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa. Sedangkan kepuasan tambahan adalah perubahan total per unit dengan adanya perubahan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsi Asumsi dari pendekatan ini adalah sebagai berikut:
Pendapatan konsumen tetap yang artinya untuk memenuhi kepuasan kebutuhan konsumen dituntut untuk mempunyai pekerjaan yang tetap supaya pendapatan mereka tetap jika salah satu barang di dalam pendekatan kardinal harganya melonjak.
Uang mempunyai nilai subyektif yang tetap yang artinya uang merupakan ukuran dari tingkat kepuasan di dalam pendekatan kardinal semakin banyak konsumen mempunyai uang maka semakin banyak mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka..
Total utility adalah additive dan independent. Additive artinya daya guna dari sekumpulan barang adalah fungsi dari kuantitas masing-masing barang yang dikonsumsi. kemudian independent berarti bahwa daya guna a1 tidak dipengaruhi oleh tindakan mengkonsumsi barang a2, a3, a4 …. an dan sebaliknya.

     B.    PENDEKATAN ORDINAL ATAU ORDINAL APPROACH 
Dalam Pendekatan Ordinal daya guna suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang. Pendekatan yang dipakai dalam teori ordinal adalah indefference curve, yaitu kurva yang menunjukkan kombinasi 2 (dua) macam barang konsumsi yang memberikan tingkat kepuasan sama. Asumsi dari pendekatan ini adalah:
Konsumen rasional artinya konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya.
Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu artinya konsumen harus mempunyai uang untuk memenuhi kebutuhannya.
Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan maksimum artinya konsumen harus berusaha semaksimal mungkin walaupun hanya mempunyai uang terbatas untuk memenuhi kebtuhan mereka.
Konsumen konsisten, yaitu bila barang A lebih dipilih daripada B karena A lebih disukai daripada B, tidak berlaku sebaliknya
Berlaku hukum transitif, artinya bila A lebih disukai daripada B dan B lebih disukai daripada C, maka A lebih disukai daripada C

B. KONSEP ELASTISITAS
Elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel
Bagi produsen, pengetahuan ini digunakan sebagai pedoman seberapa besar ia harus mengubah harga produknya. Hal ini sangat berkaitan dengan seberapa besar penerimaan penjualan yang akan ia peroleh. Sebagai contoh, anggaplah biaya produksi sebuah barang meningkat sehingga seorang produsen terpaksa menaikkan harga jual produknya.
Menurut hukum permintaan, tindakan menaikkan harga ini jelas akan menurunkan permintaan. Jika permintaan hanya menurun dalam jumlah yang kecil, kenaikan harga akan menutupi biaya produksi sehingga produsen masih mendapatkan keuntungan. Namun, jika peningkatan harga ini ternyata menurunkan permintaan demikian besar, maka bukan keuntungan yang ia peroleh. Hasil penjualannya mungkin saja tidak dapat menutupi biaya produksinya, sehingga ia menderita kerugian. Jelas di sini bahwa produsen harus mempertimbangkan tingkat elastisitas barang produksinya sebelum membuat suatu keputusan. Ia harus memperkirakan seberapa besar kepekaan konsumen atau seberapa besar konsumen akan bereaksi jika ia mengubah harga sebesar sepuluh persen, dua puluh persen, dan seterusnya.
a)   Besar kecilnya kepekaan tersebut dapat dilihat dari besarnya angka koefisien elastisitas atau indeks elastisitas. konsep elastisitas yang umumnya dipakai dipakai dalam teori ekonomi mikro.

BERIKUT INI ADALAH MACAM – MACAM BESARAN ELASTISITAS YAITU :
A.    Elastisitas permintaan 
Elastisitas permintaan ditunjukan dalam bentuk prosentase petunjuk permintaan perubahaan atau kuantitasyang diminta sebagai akibat dari sat u persenperubahanharga.
Berikut ini adalah rumus Perhitungan koefisien elastisitas permintaan dengan menggunakan metode mid point adalah sebagai berikut:
Ed = % perubahan kuantitas diminta / % perubahanharga,
atau 
Keterangan:
ED = Elastisitas permintaan
Q2 = Kuantitas permintaan setelah perubahan
Q1 = Kuantitas ermintaan awal
P2 = Hargas etelah perubahan
P1 = Harga awal
Terdapat pula jenis – jenis elastisitas permintaan yaitu :
a.     Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian, kurvanya berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal iniberarti bahwa berapapun harga yang ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah.
b.     Permintaan tidak elastis : elastisitas < 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan < dari prosentase perubahan harga. Contoh permintaan tidak elastis ini dapat dilihat diantaranya pada produk kebutuhan.
c.      Permintaan elastis : elastisitas > 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan > prosentase perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya.
d.     Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Dimana pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar.

Adapun factor utama yang menentukan elastisitas permintaan yaitu :
a.     Produk substitusi. yaitu semakin banyak produk pengganti (substitusi), permintaan akan semakin elastis.
b.     Prosentase pendapatan yang dibelanjakan.artinya semakin tinggi bagian pendapatan yangdigunakan untuk membelanjakan produk tersebut, maka permintaan semakin elastis.
c.      Produkmewahversuskebutuhan.artinya Permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis, dimana konsumen sangat membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit mencari substitusinya.
B.    Elastisitas permintaan dan total penerimaan
Elastisitas permintaan mempengaruhi total penerimaan yang diterima oleh penjual ataupun produsen.elastisitas nya,yaitu :
a. Permintaan tidak elastis sempurna (= 0), perubahan harga tidak mempengaruhi kuantitas yang diminta atas barang.
b. Permintaan tidak elastis (< 1), prosentase perubahan kuantitas yang diminta < dari prosentase perubahan harga.
c. Permintaan uniter elastis (= 1), prosentase perubahan kuantitas = prosentase perubahan harga.

C.     Elastisitas penerimaan
Elastisitas ini hamper sama dengan elastisitas permintaan dan total penerimaan. Elastisitas permintaan pendapatan (elastisitas pendapatan) mengukur bagaimana kuantitas permintaan merespon terhadap perubahan pendapatan pembeli.

D.    Elastisitas silang
Elastisitas permintaan silang mengukur bagaimana perubahan kuantitas yang diminta atas sebuah produk mempengaruhi harga produk lainnya.
Elastisitassilangberhubungandengankarakteristikkeduaproduk,yaitu:
1.Produksubstitusi.Elastisitas permintaan silang adalah positif, dimana kenaikan harga produk A akan menaikkan permintaan atas produk B.
2.Produkkomplementer.Elastisitas permintaan silang adalah negatif , dimana kenaikan harga produk A akan menurunkan permintaan produk B, vice versa.

PERILAKU PRODUSEN
Produsen adalah orang yang menghasilkan barang atau jasa untuk dijual atau dipasarkan, sedangkan Produksi adalah usaha untuk menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Dengan pengertian lain Produksi merupakan konsep arus (flow consept), bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan  dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.
Terdapat dua macam faktor produksi yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi turunan:

a. Faktor produksi asli
Yang termasuk faktor produksi asli antara lain sebagai berikut :
·        Alam. Contohnya : tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuh – tumbuhan, hewan, barang tambang.
·        Tenaga kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, sumber daya alam yang tersedia tidak akan dapat dirubah atau diolah menjadi barang hasil produksi.
b. Faktor produksi turunan
Yang termasuk faktor produksi turunan adalah modal dan keahlian (skill).

FUNGSI PRODUKSI
Fungsi produksi merupakan interaksi antara masukan (input) dengan keluaran (output).
Secara matematis, fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut :
Q = f(L, R, C, T)
Dimana :
Q         = jumlah barang yang dihasilkan (quantity)
F          = symbol persamaan (function)
L          = tenaga kerja (labour)
R         = kekayaan alam (resources)
C         = modal (capital)
T         = teknologi (technology)
Sebuah usaha produksi baru bisa bekerja dengan baik bila dijalankan oleh produsen atau yang sering kita sebut pengusaha. Pengusaha adalah orang yang mencari peluang yang menguntungkan dan mengambil risiko seperlunya untuk merencanakan dan mengelola suatu bisnis.
Pengusaha berbeda dengan pemilik bisnis kecil ataupun manajer. Bila hanya memiliki sebuah usaha dan hanya berusaha mencari keuntungan, maka orang itu barulah sebatas pemilik bisnis.
Bila orang itu hanya mengatur karyawan dan menggunakan sumber daya perusahaan untuk usaha, maka orang itu disebut sebagai manajer. Pengusaha lebih dari keduanya. Pengusaha berusaha mendirikan perusahaan yang menguntungkan, mencari dan mengelola sumber daya untuk memulai suatu bisnis.

Agar berhasil seorang pengusaha harus mampu melakukan 4 hal sebagai berikut :
a.     Perencanaan. Perencanaan antara lain terkait dengan penyusunan strategi, rencana bisnis, serta visi perusahaan. Ia harus tau apa yang ingin ia capai dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.
b.     Pengorganisasian. Semua sumber daya yang ada harus bisa ia kelola untuk mencapai tujuan perusahaannya, baik sumber daya, modal, maupun manusia.
c.      Pengarahan. Agar rencana bisa terwujud, pengusaha wajib mengarahkan dan membimbing anak buahnya.
d.     Pengendalian. Kemampuan ini ada hubungannya dengan bagaimana hasil pelaksanaan kerja tersebut. 
Persaingan globa semakin pesat dengan persaingan yang sangat kuat, maka produsen dan perusahaannya harus mampu memikirkan perkembangan produksinya demi majunya perusahaan dalam persaingan.

PRODUKSI OPTIMAL
Penentuan pola produksi optimal merupakan masalah yang penting dalam suatu perusahaan, karena menjadi dasar bagi perusahaan dalam menentukan dan merencanakan kebutuhan dan tingkat produksi perusahaan. Ada tiga macam pola produksi yaitu: pola produksi konstan, pola produksi bergelombang dan pola produksi moderat. Tujuannya adalah untuk mengetahui hasil ramalan penjualan dan untuk mengetahui pola produksi optimal yang tepat untuk diterapkan pada perusahaan.

Dalam melakukan analisis data yang ada dalam perusahaan yang sesuai dengan pokok permasalahan , maka teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis incremental cost yaitu suatu analisis yang mempertimbangkan biaya-biaya tambahan yang muncul dalam proses produksi dari masimg-masing alternative pola produksi yang ada. Biaya-biaya yang dipertimbangkan adalah biaya simpan, biaya lembur, biaya perputaran tenaga kerja dan biaya subkontrak. Sedangkan untuk menentukan pola penjualan yang ada dalam perusahaan dilakukan ramalan penjualan dengan metode exponential smoothing Alpha 0.5.

C.   BIAYA
Biaya adalah kurva yang menunjukkan saling berhubungan antara jumlah biaya produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. Sedangkan yang dimaksud dengan biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produlsi yang gunanya untuk memproduksi output atau pengeluaran.
MACAM-MACAM BIAYA
• Total Fixed Cost (Biaya Total Tetap) adalah jumlah Biaya yang tetap yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Contoh : penyusutan, sewa, dsb.
• Total Variabel Cost (Ongkos Variabel Total) adalah jumlah biaya-biaya yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkat yang dihasilkan. Contoh : biaya bahan mentah, tenaga kerja, dsb.
• Total Cost (Biaya Total) adalah penjumlahan antara ongkos total tetap dengan ongkos total variabel. TC = TFC + TVC.
• Average Fixed Cost (Biaya Tetap Rata-rata) adalah biaya tetap yang dibebankan kepada setiap unit output.
AFC = TFC / Q , dimana Q = tingkat output
• Average Variabel Cost (Biaya Variabel Rata-rata) adalah Biaya variabel yang dibebankan untuk setiap unit output.
AVC = TVC / Q
• Average Total Cost (Biaya Total Rata-rata) adalah biaya produksi yang dibebankan untuk setiap unit output.
ATC = TC / Q
• Marginal Cost (Biaya Marginal) adalah tambahan atau berkurangnya ongkos total karena bertambahnya atau berkurangnya satu unit output.
MC = ∆TC / ∆Q = ∆TVC / ∆Q
5. Menjelaskan, Menghitung, dan Memilih Biaya Yang Paling Optimal Dalam materi ini pada kehidupan kita harus amati dalam menghitung dan memilih biaya yang paling optimal karena dengan memilih data yang paling optimal akan menghemat keuangan kita tanpa harus membelanjakan segala keinginan yang dirasa belum dipantas kita dapatkan karena kebutuan lain yang lebih penting. Dalam kasus ini kita harus teliti dengan menghitung jika kita asumsikan perbulanya ia mendapatkan gaji 3jt/bulan maka jika kita jabarkan ia akan dibayar dengan upah perharinya 4jt/30hr =133,3ribu / hari nya, Maka jika ia harus memilih untuk menggunakan biaya yang paling optimal maka ia harus menghabiskan uang makan sehari sebesar 50rb, lalu ongkos bensin seharinya 25rb, maka ia hanya adapat menyisihkan sekitar  +-58ribu perhari, dan pendapatan yang maksimal itu bukanlah seberapa besar pendapatanya sehari – hari, melainkan seberapa besar ia dapat menyisihkan pendapatannya dalam bentuk tabungan untuk masa depan dia.

Minggu, 07 April 2013


Minggu, 29 Januari 2012. seperti biasa, gue bangun dari tidur masih di kamar yg sama, dengan angin yg sama, dan juga perasaan yg sama. gue menunda sholat subuh gue, karena masih sibuk mengumpulkan sebagian nyawa gue yg pergi ke Surabaya. entah ngapain dia disana? mungkin mejeng di jembatan merah, atau kesasar di Tanjung Perak?

jam 06.30 | gue baru turun dari kamar, ngambil air wudhu, lalu sholat. ya, sholat subuh. setelah itu gue menyalakan RCTI, acara: Larva, Shincan, Doraemon. tapi pagi ini, ketiga acara itu gak bisa bikin gue ketawa kayak Minggu pagi yg sebelum-sebelumnya. 

saat sedang ngelihat peri danau keluar dengan dorayaki jumbo, tiba-tiba sebuah sms masuk ke HP gue, pukul 08.19, dari teman SMA gue, dia ngajakin gue donor darah. sebenarnya gue malas, ya, malas. gue jawab aja "gue ngeliat doang ya,". setelah itu gue mandi, dan jam 10 kita berdua berangkat dari rumah gue menuju PMI pusat, JKT.

~ ~
di dalam ruang informasi, teman gue diperiksa HB nya, 16 koma 5, bisa donor. gue?? karena merasa yakin HB gue tinggi, kayak yg kemarin-kemarin, yaudah gue iseng aja ikutan. JANGKRIIIK, ternyata bisa juga, 16 koma 6. okelah, gue jadi ikutan.

formulir donor udah diisi, kartu donorpun udah dikasih ke petugas PMI. jadilah kita berdua nunggu giliran di ruang tunggu.

"Lid, kok gue jadi ikutan gini?" kata gue di samping seorang teman yg namanya Cholid. dia adalah teman gue dari SMA. badannya gede, cukuplah buat kurban 5 RT | "gak apa apalah, Ndra, temenin gue. lagian kan setetes darah anda nyawa mereka," jawabnya elegan. maklum, dulunya dia adalah anggota PMR sekolah. (padahal kalimatnya nyontek dari bis PMI yg diparkir didepan).

gue jadi kepikiran. kenapa ya, kadang, apa yg diniat-niatin, pake doa segala, malah nggak terjadi? ehh yg nggak diniat-niatin a.k.a iseng, malah terjadi? mungkin semua emang udah ada jalan ceritaNya kali ya? mungkin.

a few minute's later

"bapak Indra, bapak Cholid," muncul suara panggilan bedebah itu dari speaker ruangan. apa-apaan ini?!! bapak?? gue belum nikah om!! gue masih muda, masih 21 tahun!! waaahh, pelanggaran ini, bisa gue laporin ke komnas perlindungan anak. kak Seto, saya digituin kak, tolong!! tuh, kak Seto aja yg udah jelas bapak-bapak masih dipanggil 'kakak', se-Indonesia pula yg manggil kakak. ini gak adil mas bro sob !!

oke, dengan rasa kecewa karena gue dipanggil bapak, gue masuk dengan terpaksa ke ruang donor. JREENG JEEENG . . . . ternyata banyak banget tempat berbaringnya, pendonornya, susternya, jarumnya. haddeuh

gue celingak-celinguk, kira-kira ada nggak ya teman cewe sekolah gue yg dinas disini? ternyata nggak ada, karena mereka masih pada kuliah smester 6, mungkin 6 bulan lagi udah ada yg dinas disini.

gue mendatangi sebuah meja besar dengan suster-suster berdiri menghiasi dibelakangnya.

lalu, seorang suster bilang ke gue, "bapak Indra ya?" | "iya," jawab gue. heran. ini emang guenya yg kelihatan nggak muda, atau emang pegawai-pegawainya yg harus konsultasi sikologi dulu ke Tika Bisono?? | "setelah mencuci siku tangan, bapak Indra silakan langsung tiduran disana pak," kata suster itu masih dengan kata 'bapak'. dia menunjukkan sebuah (apa ya? sebuah tempat berbaring gitu, tapi bukan kursi, kasur, apalagi keset. gue sebut aja BloodPlace ya / BP) yg urutan keempat, sedangkan Cholid di BP urutan kesatu.

gue udah siap jiwa dan raga. gue berbaring di BP gue, datanglah seorang suster. JLEEB!! assem bener, jarumnya segede Cholid.

"kenapa mas? kok merem? takut ya sama jarum?" kata susternya disamping gue. alhamdulillah, sujud syukur, akhirnya ada juga yg mengakui status gue sebagai 'mas-mas' | "nggak, sus. saya bukannya takut sama jarum, saya geli," kata gue sekenanya. 

~ ~
saat darah gue masih mengalir ke kantung darah, gue malah khusyuk ngelihatin suster kecil yg berada di BP sebelah sana, dan mengabaikan suster besar yg jelas-jelas daritadi ada disamping menemani gw.

suster kecil yg lagi gue liatin itu cakep, lucu, mungil, (ini beneran suster lho, bukan marmut merah jambu, apalagi Hamtaro). hemmm, mungkin lagi PKL disini kali ya?

~ ~ 
kantung darah gue hampir penuh CC nya. suster disamping gue pun bersiap meng-anukan selang dan jarum yg masih menusuk ditangan gue. tiba-tiba . . . Jreng Jeeng / Dem Dem Deeem . . . Cholid udah berdiri disamping BP gue. cepet bener? perasaan mulainya duluan gue deh?? oiyya, stok darahnya Cholid kan emang berlimpah, jadi gampang banget nyedotnya. 

terus? ujuk ujuk si Cholid ini ngomong pelan ke gue. "Ndra, itu," kata dia mengarahkan pandangannya pada suster kecil yg daritadi gue perhatiin juga. 

kebetulan banget, karena si suster juga melihat gelagat mencurigakan dari Cholid, yaudah, iseng, gue bilang aja. "sus, kata temen saya, salam ya buat suster yg itu," | "yg mana? yg pake seragam ijo?" | "bukan sus, yg sebelah kirinya," | "yg muda itu?? iya deh mas. tapi, sebentar lagi dia mau nikah," | 

PRAAANNK !! mendengar kata 'nikah', gue jadi kempes, badan gue kebawa angin keluar ke jalan raya Matraman, terus kelindes gerobaknya abang gorengan yg 'jual tahu tempe, bakwan pisang ada, cireng ubi kue bola'. 

gue langsung mikir nih, iya juga sih. temen-temen gue (yg seangkatan) aja udah banyak yg nikah. lah gue?? pekerjaan tetap aja belum punya. mau dikasih makan apa nantinya anak istri gw? CINTA?? kunyah dah itu cinta goreng. kalo emang cinta bisa bikin kenyang, kenapa juga masih banyak anak-anak di pedesaan yg kelaparan?? padahal kan, kadar cinta di pedesaan lebih pekat daripada yg di perkotaan?? padahal kan, anak-anak itu dibuatnya atas nama cinta juga??


Sabtu, 06 April 2013


Penentuan Harga Permintaan dan Penawaran

1.    Definisi penawaran dan permintaan.
A.     PERMINTAAN
Pengertian Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang yang akan dibeli atau yang diminta pada tingkat harga tertentu dalam waktu tertentu.
Masyarakat selaku konsumen harus membeli barang atau jasa keperluannya di pasar. Keadaan ini mengandaikan bahwa barang atau jasa itu memiliki tingkat harga tertentu. Adanya berbagai macam harga di pasar selanjutnya mengandaikan adanya kondisi yang mempengaruhi. Adapun unsure-unsur yang terdapat pada permintaan yakni barang atau jasa, harga dan kondisi yang mempengaruhi. Jadi permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang dibeli dalam berbagai situasi dan tingkat harga.

B.     PENAWARAN
Pengertian Penawaran
Penawaran adalah sejumlah barang yang ditawarkan  pada tingkat harga tertentu dan waktu tertentu.
Dalam rangka menjawab kebutuhan konsumen, pihak produsen menyediakan berbagai barang dan jasa. Barang dan jasa hasil produksi ini kemudian dijual kepada konsumen di pasar menurut tingkat harga tertentu. permintaan bersangkut paut dengan pembelian dan pemakainan sedangkan penawaran bersangkut paut dengan peneyediaan dan penjualan. Jadi penawaran adalah jumlah barang dan jasa yang tersedia untuk dijual pada berbagai tingkat harga dan situasi.

2.    Hukum permintaan dan penawaran.
  1. HUKUM PERMINTAAN
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:
“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.”
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).
  1. HUKUM PENAWARAN
Bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:
“Semakin tingi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditwarkan.”
Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus).

3. Faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran.
Di dalam ini, terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran, antara lain :
1. Perubahan tingkat pendapatan penduduk
Perubahan pendapatan penduduk (masyarakat) dapat mengubah pola dan jumlah permintaan yang sekaligus mendorong perubahan pada penawaran oleh para produsen penjual. Bila pendapat penduduk bertambah dan harga baranng masih tetap, ada kemungkinan permintaan terhadap barang/jasa meningkat. Kemudian, pertambahan permintaan itu juga akan mengakibatkan berubahnya penawaran, jika barang/jasa yang ditawarkan persediannya menjadi kurang, maka harga barang/jasa akan naik. Pada saat harga akan naik, permintaan kembali menurun dan begitu seterusnya.
2. Perubahan jumlah penduduk
Pertambahan penduduk merupakan factor yang sangat dominan terhadap perubahan permintaan dan penawaran. Bertambahnya penduduk akan menimbulkan bertambahnya kebutuhan berbagai macam barang/jasa, sehingga permintaan akan bertamba. Naiknya permintaan berpengaruh langsung terhadap penawaran barang/jasa. Banyaknya permintaan itu akan menaikkan harga barang/jasa yang ditawarkan, sehingga pada suatu saat permintaan akan menurun kembali, ketika permintaan turun produsen/penjual yang masih memiliki banyak barang/jasa akan menaikkan penjualan dengan menurunkan harga.
3. Selera penduduk
Selera masyarakat sering kali berubah-ubah pada saat tertentu, mereka suka akan mode A dan pada waktu lain menyukai mode B. Begitu juga terhadap makanan, pada musim panas menyukai makanan X dan pada musim lainnya cenderung mengkonsumsi barang Y. Pergeseran permintaan dari satu barang ke barang lain akan berpengaruh juga terhadap pergeseran penawaran keadaan ini akan mengakibatkan naik dan turunnya permintaan, serta naik turunnya harga barng/jasa yang ditawarkan.
4. Faktor lain (harapan, hubungan sosial, dan politik)
Harapan massa, pengaruh hubungan sosial dan keadaan politik, pada saat stabil mengarah pada kemakmuran sehingga masyarakat mampu meningkatkan pendapatan yang pada akhirnya mendorong pada peningkatan permintaan barang/jasa.
5. Harga subsitusi
Adanya barang pengganti (subsitusi) dari suatu barang/jasa dapat mengubah jumlah permintaan, kemudian berpengaruh pada harga dan penawaran. Munculnya barang pengganti yang lebih murah, kemungkinan besar akan mendorong sebagian besar konsumen untuk memilih barang subsitusi tersebut.
Terjadinya pergeseran (kurva) permintaan dan penawaran, disamping karena perubahan-perubahan dari berbagai factor diatas juga mungkin terjadi karena adanya hal sebagai berikut :
a. Perubahan teknologi produksi
Tingkat kemajuan teknologi perusahaan menentukan kemampuan cara-cara baru untuk memproduksi dan kemungkinan melakukan efesiensi biaya produksi. Dan teknologi baru produksi barang dapat di tingkatka, sehingga menyebabkan penawaran barang menjadi bertambah.
b. Munculnya produsen/penjual baru
Setiap saat akan muncul perusahaan (produsen/penjual baru) akan bertambah. Perubahan harga sumber-sumber produksi Fluktusi harga sumber-sumber produksi kemungkinan akan mangakibatkan naik dan turunnya biaya produksi. Hal ini akan mempengaruhi tingkat harga barang yang di tawarkan. Berdasarkan kurva diatas. Dapat kita simpulkan bahwa pergaseran kurva permintaan dan penawaran di suatu pasar terjadi karena berbagai factor di luar harga.

Pergeseran Permintaan
Pergeseran permintaan adalah perubahan jumlah barang/jasa yang dibeli lebih banyak/lebih sedikit yang terjadi sebagai akibat pengaruh berbagai factor lain selain harga.
Kenaikan permintaan adalah maningkatnya jumlah barang/jasa yang dibeli sebagai akibat turunnya harga, sedangkan penurunan permintaan adalah penurunan pembelian akibat kenaikan harga.

Pergeseran Penawaran
Pergeseran penawaran adalah perubahan kuantitas barang/jasa yang ditawarkan / dijual, ber (+) / ber (-) , sebagai akibat pengaruh faktor-faktor lain selain harga.
Kenaikan penawaran adalah bertambahnya jumlah barang/jasa yang dijual sebagai akibat penurunan harga.


4.    Penentuan harga keseimbangan.
Penentuan Harga Keseimbangan
Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.

Penentuan Harga Keseimbangan (Eqilibrium Price).
Masalah harga berhubungan dengan barang ekonomis, sebab barang ekonomis adanya langkah dan berguna dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan uang dengan bantuan harga. Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang dinyatakan uang. Oleh karena itu, harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.
Berdasarkan pengertian tersebut maka harga keseimbangan dapat diartikan harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.

Menentukan Keadaan Keseimbangan Dengan Matematik
Keadaan keseimbangan dapat pula ditentukan secara matematik, yaitu dengan memecahkan persamaan permintaan dan persamaan penawaran secara serentak atau simultan.
CONTOH :
Persamaan permintaan : Qd = 1.500 – 0,001 Pq
Persamaan penawaran : Qs = -100 + 0,001 Pq
Syarat keseimbangan adalah permintaan sama dengan penawaran atau

Qd = Qs.
1.500 – 0,001 P = -100 + 0,001 Pq
1.500 + 100 = 0,001 P + 0,001 Pq
1.600 = 0,002 Pq
Pq = 800.000 ( harga keseimbangan / harga pasar).

Sumber: