Senin, 21 Oktober 2013

cara membuat garis horizontal pada openGL

https://docs.google.com/viewer?a=v&pid=sites&srcid=ZGVmYXVsdGRvbWFpbnxpbmRyYWd1bmF3YW44OWJsb2dzcG90Y29tfGd4OjQzZWUwZjM1MmFhY2MwZTg

Sabtu, 19 Oktober 2013

Sejarah Baru Inter Milan

Erick Thohir Akan Lanjutkan Sejarah Inter Milan

Pengusaha Massimo Moratti mengatakan trio pengusaha Indonesia: Erick Thohir, Rosan Roeslani, dan Handy Soetedjo, yang kini menguasai 70 persen saham klub sepak bola Inter Milan, dapat melanjutkan sejarah klub yang didirikan keluarga Morrati sejak 1908 itu.

"Saya pikir sejarah Inter akan lebih kaya dengan rekan internasional yang baru. Antusiasme dan pragmatisme dari rekan yang baru akan menjadi garansi bagi masa depan klub," kata Moratti.
Menurut dia, keluarga Moratti akan bekerja sama untuk meraih kemenangan demi kemenangan klub Inter Milan dan membuatnya menjadi lebih kompetitif di Italia, Eropa dan belahan dunia lainnya. Hal ini sesuai dengan filosofi klub yang didirikan pada 1908 itu, yakni: brothers of the world.
“Saya berharap Erick, Rosan dan Handy menambah kemenangan-kemenangan baru bagi tim. Dengan kepercayaan dan persahabatan dari para suporter, keluarga dan saya akan melanjutkan sejarah ini bersama Erick, Rosan dan Handy," kata dia.

Adapun nilai kesepakatan untuk pembelian 70 persen saham Inter Milan disebut-sebut sekitar 300 juta poundsterling atau  Rp 3,9 triliun. Akan tetapi, FoxNews menyatakan nilai transaksi mencapai 475 dolar Amerika (Rp 5,3 triliun)
Erick adalah pengusaha Indonesia yang menaruh minat di bidang media dan hiburan. Ia memulai bisnisnya di bidang media pada 1993 dengan mendirikan Grup Mahaka. Lalu pada 2001 membeli koran Republika, Jak TV, dan beberapa radio seperti Gen FM, Delta FM dan Female Radio. Ia juga merupakan pemegang saham minoritas di TVOne.

Ayah empat anak ini merupakan lulusan S2 ekonomi dari Amerika Serikat. Saat kuliah di Amerika, anak dari Teddy Thohir (rekan William Soeryadjadja untuk mendirikan Astra Indonesia) ini sangat menyukai basket.

Erick kemudian bergabung dalam konsorsium yang memiliki klub basket Amerika Serikat, Philadelphia 76ers. Ia lalu membeli klub sepak bola di negara yang sama, DC United. Erick juga merupakan Presiden Federasi Basket di Asia Tenggara.
Sedangkan Rosan Roeslani adalah pebisnis terkenal di bidang investasi (recapital), termasuk perbankan dan keuangan, infrastruktur, real estate dan turisme. Ia adalah Wakil Ketua Perbankan dan Keuangan Kamar Dagang Indonesia. Roeslani juga menaruh saham di D.C United.
Handy Soetedjo adalah seorang pengusaha yang berinvestasi di bidang tambang, minyak dan gas, real estate dan berbagai perusahaan media. Soetedjo merupakan rekan bisnis Thohir di Grup Mahaka dan ikut terlibat dalam pembelian klub basket Philadelphia 76ers NBA pada 2011 lalu. 


Sepak Terjang Bahasa Indonesia Di Luar Negri

Empat Komunitas Asal Indonesia di Negeri Belanda
Di Negeri Belanda hidup puluhan etnis, yang orang Belanda sebut ‘etnisminderheden’ atau allechtone alias orang asing yang berasal dari berbagai bangsa didunia, empat diantaranya komunitas keturunan bangsa Indonesia.
Penampilannya sama dengan orang di Indonesia satu dengan lainnya, tetapi mereka menganggap diri satu dengan lainnya berbeda. Dari empat komunitas, masing-masing, komunitas Indo, dalam bahasa Belanda disebut Indisch (turunan Indonesia-Belanda) adalah hasil perkawinan campuran, komunitas Ambon, komunitas Jawa Suriname dan komunitas orang-orang Indonesia merdeka (maksudnya orang Indonesia yang berada di Belanda dengan kemauan dan usaha sendiri).
Dalam hidup sehari-hari, mereka hidup berdampingan bagaikan oli bercampur air.Setiap komunitas mengakui kelompoknya tersendiri dari yang lainnya.
Komunitas Indo atau blasteren ini merupakan kelompok tertua sejarah kehadiran mereka di Negeri Belanda, sudah beberapa generasi hadir dinegeri kincir angin.Melalui orang tua dan leluhurnya, mereka pindah ke Negeri Belanda. Indo atau blasteren ini dikenal sejak terjadinya kawin-mawin antara sang tuan dan pengasuh rumah tangga mereka sejak masa kolonial, di Nederlands Indiƫ pada jaman tempo doeloe.
Tetapi komunitas ini mencapai puncaknya berpindah ke Belanda pada zaman pergantian kekuasaan di Indonesia, dari orde-lama ke orde-baru, pada akhir tahun 1965 – 1966, kemudian mereka berdiam negeri Belanda. Mereka ini menganggap diri selaku orang Belanda, walaupun orang Belanda sendiri menganggap mereka orang asing, demikian juga halnya orang di Indonesia beranggapan sama kepada mereka. Hingga terjadi istilah bangsa kehilangan tanah air dan orang-orang yang asing dinegri leluhurnya.
Komunitas Ambon merupakan Kelompok yang datang ke negeri Belanda melalui kebijaksanaan Pemerintah Belanda pada awal tahun limapuluhan.Pemerintah Belanda merasa bertanggung jawab atas keselamatan bekas serdadunya, yang bergabung dalam KNIL.
Bekas tentara KNIL ini diangkut oleh pemerintah Belanda dari Indonesia setelah Tentara Republik mengoperalih kekuasaan dibawah presiden Sukarno.Bekas tentara KNIL (Koninklijk Nederlands Indische Leger) ini, diangkut dengan kapal laut dari Indonesia ke Nederland pada tahun 1951.Jumlah dari kelompok Ambon asal KNIL ini membentuk kelompok yang terbesar dari empat kelompok dimaksud.
Dari hasil kawin-mawin mereka dengan berbagai ras di Nederland, sampai ke generasi ke tiga sekarang mungkin jumlahnya sudah ratusan ribu jiwa.Mereka ini tersebar ke berbagai penjuru Nederland mulai dari Selatan Provinsi Maastricht sampai ke utara provinsi Groningen dan Frisland.
Komunitas Jawa Suriname merupakan Kelompok yang dinilai berliku-liku jalan sejarah yang dilalui.Leluhur mereka berangkat dari pulau Jawa pada jaman kolonial menuju ke Suriname. Asal mula kelompok ini, adalah tenaga pekerja dari Jawa pada tahun 1890 dibawa ke Suriname, selaku tenaga kerja kontrakan yang akan dipekerjakan diperkebunan tebu.
Dan menurut mereka, leluhurnya dijanji oleh pemerintah kolonial, setelah selesai kontrak mereka, mereka akan dikembalikan ke pulau jawa selaku negeri asalnya, tetapi perjalanan masa terus berlalu, janji tetap janji, apa yang dijanjikan kepada leluhur mereka tidak pernah ditepati, sehingga menetap di Suriname dan membentuk satu kelompok dari penduduk negara Suriname.
Mereka sudah menetap di suriname sampai Suriname merdeka dan membentuk satu komunitas Jawa-Suriname, kemudian dengan suka rela, selaku bangsa merdeka datang ke negeri Belanda. Jawa Suriname ini, tetap merasa orang Jawa,  tetapi tidak merasa orang Indonesia.
Komunitas orang indonesia merdeka yaitu kelompok dimaksudkan penulis adalah bangsa Indonesia yang setelah Indonesia merdeka, tidak ada hubungan dengan sejarah masa lalu mereka berada di negeri Belanda. Mereka datang dengan kemauan dan usaha sendiri, tidak terbawa oleh sejarah kepindahan mereka. Mereka ini tidak merasa punya kesamaan dengan kelompok lain, yang telah disebutkan diatas. Kelompok keempat ini, tidak pernah merasa ada kesamaan sejarah dengan tiga kelompok lainnya.Demikianpun turunan mereka, tetap mengetahui, mereka berada di Belanda dengan keinginan orang tuanya datang ke Belanda dengan berbagai alasan.

Suber :


Komentar Saya :
Mengapa saya memilih negara Belanda untuk tugas ini “ Sepak Terjang Bahasa Indonesia di Luar Negri ” ? Karena bangsa Belanda pernah menjajah bangsa Indonesia berabad–abad lamanya. Saya ingin mengetahui apakah bahasa Indonesia di negara Belanda itu ada ? Ternyata memang ada bahkan ada empat komunitas asal Indonesia di negri Belanda. Yaitu komunitas Indo, komunitas Ambon, komunitas Jawa Suriname dan komunitas orang-orang Indonesia merdeka.
Bagaimana keadaan hidup sehari-hari dari empat komunitas ini dan apakah bahasa Indonesia di gunakan ? Dalam usaha-usaha kecil setingkat perusahaan pertokoan atau berjual-jualan klenton, sebagai mana di Indonesia. Satu dua orang di kota besar menjadi pemilik restoran. Dasar penghidupan mereka selaku orang digaji, bukan menggaji.  Dalam kehidupan sehari-hari ternyata bahasa Indonesia masih di gunakan untuk berbincang-bincang sesama warga negara Indonesia. Para pemilik tokopun memperkerjakan warga Indonesia untuk memudahkan para pembeli asal Indonesia berbelanja karna orang-orang Indonesia itu terkenal dengan kecenderungan untuk berbelanja yang berlebih.