Senin, 03 Juni 2013

Faedah Kolam Renang Penuh (kayak cendol)



guten tag, wie geht's nih??

selamat siang pembaca dimanapun anda berada (kayak ada yg baca aja, haddeuh isin)

kemaren sore, gw berenang sama temen gw yg namanya Cholid, dan sangat disayangkan, kita berdua salah pilih kolam renang. gilee, kolam renangnya rame bener kayak cendol dlm gelas.

padahal sblm berangkat, gw mikirnya gini, "hari libur nasional nih, pasti sepi," yaa, tapi apa mau dikata, prediksi yg dibuat kan nggak selalu sesuai dgn hasil akhir. oiyya, si Cholid tuh sampe beli gorengan sama biskuit segala, katanya, "sekarang kan tanggal merah, Ndra, pasti sepi dan kita jg pasti berenangnya sampe capek. makanya gw beli makanan dulu biar nggak kelaperan ntar,".

gw dan Cholid sampe HS (nama kolam renangnya) sekitar jam setengah tigaan, tapi kita berdua nggak langsung turun karena nggak dapet lapak, jadi, kita berdua mutusin nunggu adzan ashar dulu baru turun.

selesai sholat ashar, langsung dah, berdebat. lah, kok malah berdebat sih?? yaiyalah, karena lapak yg keliatan kosong cuma ada di bagian kolam yg dalem, yaa, walaupun nggak sedalem cinta gw ke Pusma. hahaa, apaaa coba ini :D

"Lid, udah, turun lu sono," kata gw di samping Cholid di salah satu tempat duduk area kolam.

"lu duluan dah, Ndra, lu turun gw turun ntar," jawab Cholid.

"yaelah, Lid, dalem ini," sahut gw jippers. gw akuin dah, gw emang phobia sama kedalaman. kalo ada pilihan, gw lebih milih disuruh nemenin Pusma berenang di tempat cetek daripada harus berenang sendirian di tempat dalem. serem.

jadi gini sebab musabab kenapa gw phobia sama kedalaman. Bokap gw kan Jago berenang, nah,waktu gw kecil tuh Bokap pernah ngajakin gw (sama Abang gw jg) berenang di tempat kerjanya. pas gw lagi duduk2 di pinggiran kolam, tiba2 ada yg nyenggol gw, karena licin, gw pun meluncur masuk ke kolam. buat para orang dewasa  sih satu setengah atau dua meter tuh bukan masalah, lah buat gw yg waktu itu masih bocah unyu-unyu?? musibah.

yg gw liat saat itu adalah warna biru, yg lama-kelamaan warnanya berubah jadi gelap dan gw nggak bisa ngeliat apa2 lagi. begitu melek, tau2 gw udah tiduran di salah satu tempat duduk panjang. apa yg terjadi?? i don't know?

oke, back to the story

stlh lama berdebat, akhirnya gw dan Cholid turun persis di samping tangga (disitu dalemnya kira2 180-190cm). buat gw, tangga ini bener2 bedebah. tiga tahun lalu dia sukses ngibulin gw. BAJIGUUURR!!!

13 Mei 2009, sepulangnya gw dari UAS terakhir (bahasa Jepang), gw dan temen2 DJ gw ngelancong ke kolam HS ini. waktu itu gw blm tau kalo kolam renang ini dalemnya mulai dari seperut gw - 250cm. horor.

temen2 gw kayak Omen, Emje, Akas, Akbar, Rizky, Yudhie, mereka pada nyebur dgn begitu asiknya (mungkin bunyinya kayak gini: Plung Plung Plung Plung Plung Plung. gitu). nah, gw dgn begitu tengilnya ikut2an nyem-Plung jg. MAMMAM . . . . moment itu langsung ngingetin gw ke moment dimana gw berenang di sama bokap gw dulu.

Biru - Gelap

tapi kemaren sore, gw mem-berani-kan diri untuk berenang di kedalaman segitu (sekitar 180-190cm). sblm turun, gw dan Cholid masing2 bikin teori dulu.

Cholid : kalo tenggelem, kita napak lantai aja, Ndra, terus loncat ke atas, ngambil napas, terus berenang lagi

gw : kalo tenggelem, kita langsung ke arah kiri aja, Lid, kan cetekan tuh kolemnya

perdebatan selesai, Cholid pun meluncur duluan ke sisi lebar satunya. dan buat gw, gaya berenangnya Cholid tuh keren, gaya bebas. stlh Cholid sampe di seberang, giliran gw, sumpah, gw dag dig dug, ngeri. tapi, hajar ajaa!! gw pun sampe di seberang. berhasill berhasill horeee . . . .

kemudian gw dan Cholid berenang lagi ke sisi awal. lalu, kita berdua naik, lalu, ada suara "uwweek,", Cholid mabok genjer. gw kata jg apa, lagi hamil 5 bulan pake berenang segala sih. haha canda :D

"lu ngapa, Lid?" tanya gw.

"meriang gw, Ndra," kata Cholid.

"ada ada aja lu mah, lagian lagi meriang pake ngajakin gw berenang,"

selang sekitar 20 menit (makan gorengan dan biskuit dulu), gw turun lagi, tapi Cholid nggak. gw turun di tempat yg sama (karena cuma disitu yg ada lapak), di samping tangga, berenang ke sisi seberang, dan gw bisa. (alhamdulillah)

yap, kemaren sore itu gw cuma berenang satu setengah kali bolak-balik, Cholid bahkan cuma sekali. tiket masuk sama sweaming activity yg dilakuin emang nggak balance. tapi ada manfaatnya jg buat gw, gw jadi 'terpaksa' berenang di tempat yg lebih dalem dari tinggi badan gw.

dan, gw jadi tau gimana caranya ngilangin phobia, yaitu, LAWAN!! asik dah, sok bener nih gw. entah kenyataan atau cuma perasaan gw aja ya, kayaknya gw udah nggak phobia lagi dah sama kedalaman.

(insyaaloh) dikesempatan2 yg akan datang, gw bakal berenang dari kolam yg paling dalem, 250 cm, dan kalo Dia kasih izin, gw jg bakal berenang di laut bareng temen2 gue. (amiin)

pesan : mungkin gw blm bisa 100% ngilangin phobia gw itu,tapi paling nggak gw tau gimana cara buat ngilanginnya, yaitu, lawan. jadi kalo temen2 ada yg punya phobia (apapun) jg, lawan aja. misalnya phobia sama kecoa, tau kan gimana cara ngelawannya?? ambil kecoa yg lagi jalan2 itu - pegang - liatin - ajak ngomong - pelihara.

itu

danke, aufwiedersehen :

ANALISA PENDAPATAN NASIONA


Pengertian Pendapatan Nasional
            Pendapatan nasional dapat didefinisikan tiga cara, yaitu:
1. Nilai seluruh produk ( barang dan jasa) yang diproduksi dalam suatu Negara selama satu periode tertentu.
2. Jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh factor produksi dalam suatu Negara selama satu periode tertentu.
3. Jumlah pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu Negara selama satu periode tertentu.


Pendapatan Nasional Dengan Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor
            Pendapatan Nasional dengan Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor adalah Produk Nasional Neto dikurangi pajak tak langsung ditambah subsidi. Jumlah inilah yang diterima faktor produksi yang dimiliki penduduk suatu negara . Pendapatan Nasional dengan Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor merupakan penjumlahan dari lima hal , yaitu :
a. Upah atau gaji yang diterima buruh atau karyawan
b. Pendapatan dari seseorang yang melakukan bisnis individu (bukan perusahaan)
c. Keuntungan perusahaan
d. Pendapatan bunga selisih dari perusahaan
e. Pendapatan sewa


Model Anlalisis Dengan Variabel Investasi Dan Tabungan
            Model Analisis dengan variabel investasi tabungan adalah pengeluaran yang akan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang lebih banyak lagi , atau dengan kata lain merupakan pengeluaran yang ditambahkan kepada komponen-komponen barang modal .
            Tujuan dari pelaksanaan model analisis dengan variabel investasi tabungan ini adalah mencari keuntungan di kemudian hari melalui pengoperasiaan mesin dan pabrik .
            Analisis keuangan pemerintah biasanya mencakup 4 aspek sebagai berikut, yaitu :
1. Operasi keuangan pemerintah dalam hubungan dengan defisit / surplus anggaran dan sumber-sumber pembiayaannya;
2. Dampak operasi keuangan pemerintah terhadap kegiatan sektor riil melalui pengaruhnya terhadap Pengeluaran Konsumsi dan Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) pemerintah;
3. Dampak rupiah operasi keuangan pemerintah atau pengaruh operasi keuangan pemerintah terhadap ekspansi bersih pada jumlah uang yang beredar;
4. Dampak Valuta Asing operasi keuangan pemerintah atau pengaruh operasi keuangan pemerintah terhadap aliran devisa masuk bersih.  
            Terdapat sumber data untuk memperkirakan Investasi dan Tabungan Nasional, yaitu :
· data Produk Domestik Bruto atas dasar harga berlaku menurut penggunaan
· Neraca Arus Dana yang digunakan oleh tim gabungan B.P.S., Bank Indonesia, dan Departemen Keuangan.
            Dalam menganalisis pertumbuhan Produk Domestik Bruto terlihat adanya kecenderungan untuk lebih menggunakan data Produk Domestik Bruto menurut penggunaan. Kalau kita menganggap bahwa perkiraan Investasi dan Tabungan Nasional Bruto yang dihasilkan oleh Tim Gabungan B.P.S., Bank Indonesia, dan Departemen Keuangan lebih mendekati kebenaran, maka seyogyanya data statistik Produk Domestik Bruto menurut penggunaan yang dipublikasikan oleh B.P.S. perlu diperbaiki.


Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi Inflasi Dan Pengangguran
          Jumlah orang yang menganggur adalah jumlah orang di negara yang tidak memiliki pekerjaan dan yang tersedia untuk bekerja pada tingkat upah pasar saat ini. Ini dengan mudah dapat diubah menjadi persentase dengan mengaitkan jumlah pengangguran, dengan jumlah orang dalam angkatan kerja.
            Inflasi adalah kenaikan harga secara umum selama 12 bulan. Ini diukur dengan mengambil rata-rata tertimbang semua produk konsumen (tertimbang pada frquency pembelian) dan menganalisis tren harga keseluruhan. Hal ini sering disebut Indeks Harga Konsumen (CPI) atau Harmonised Indeks Harga Konsumen (HICP). Hal ini menunjukkan berapa banyak, sebagai persentase, tingkat harga umum dari semua barang-barang konsumsi telah berubah sepanjang tahun.
Ada tiga jenis inflasi yaitu:
1) inflasi tarikan permintaan (demand-pull inflation)
2) inflasi desakan biaya (cost-push inflation)
3) inflasi karena pengaruh impor (imported inflation).
            Tingkat inflasi yang terjadi dalam suatu negara merupakan salah satu ukuran untuk mengukur baik buruknya masalah ekonomi yang dihadapi suatu negara. Bagi negara yang perekonomiannya baik, tingkat inflasi yang terjadi berkisar antara 2 sampai 4 persen per tahun.
            Tingkat inflasi yang berkisar antara 2 sampai 4 persen dikatakan tingkat inflasi yang rendah. Selanjutnya tingkat inflasi yang berkisar antara 7 sampai 10 persen dikatakan inflasi yang tinggi.
            Didasarkan pada fakta itulah A.W. Phillips mengamati hubungan antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran. Dari hasil pengamatannya, ternyata ada hubungan yang erat antara inflasi dengan tingkat pengangguran, dalam arti jika inflasi tinggi, maka pengangguran akan rendah. Hasil pengamatan Phillips ini dikenal dengan kurva Phillip.
Kurva Philip
            Masalah utama dan mendasar dalam ketenagakerjaan di Indonesia adalah masalah upah yang rendah dan tingkat pengangguran yang tinggi. Hal tersebut disebabkan karena, pertambahan tenaga kerja baru jauh lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan lapangan kerja yang dapat disediakan setiap tahunnya.
Pertumbuhan tenaga kerja yang lebih besar dibandingkan dengan ketersediaan lapangan kerja menimbulkan pengangguran yang tinggi. Pengangguran merupakan salah satu masalah utama dalam jangka pendek yang selalu dihadapi setiap negara. Karena itu, setiap perekonomian dan negara pasti menghadapi masalah pengangguran, yaitu pengangguran alamiah (natural rate of unemployment).
            Untuk menggambarkan kurva Phillips di Indonesia digunakan data tingkat inflasi tahunan dan tingkat pengangguran yang ada. Data digunakan adalah data dari tahun 1980 hingga tahun 2005. Berdasarkan hasil pengamatan dengan data yang ada, maka kurva Phillips untuk Indonesia terlihat seperti gambar berikut :
Kurva Phillips untuk Indonesia
            A.W. Phillips menggambarkan bagaimana sebaran hubungan antara inflasi dengan tingkat pengangguran didasarkan pada asumsi bahwa inflasi merupakan cerminan dari adanya kenaikan permintaan agregat. Dengan naiknya permintaan agre-gat, maka sesuai dengan teori permintaan, jika permintaan naik maka harga akan naik. Dengan tingginya harga (inflasi) maka untuk memenuhi permintaan tersebut produsen meningkatkan kapasitas produksinya dengan menambah tenaga kerja (tenaga kerja merupakan satu-satunya input yang dapat meningkatkan output). Akibat dari peningkatan permintaan tenaga kerja maka dengan naiknya harga-harga (inflasi) maka, pengangguran berkurang.
Menggunakan pendekatan A.W.Phillips dengan menghubungkan antara pengangguran dengan tingkat inflasi untuk kasus Indonesia kurang tepat. Hal ini didasarkan pada hasil analisis tingkat pengangguran dan inflasi di Indonesia dari tahun 1980 hingga 2005, ternyata secara statistik maupun grafis tidak ada pengaruh yang signifikan antara inflasi dengan tingkat pengangguran.